Difasilitasi Bank NTT, Kabupaten Belu Sukses Terapkan Sistem Keuangan Desa

  • Whatsapp
Direktur Utama Bank NTT Alexander Riwu Kaho bersama Komisaris Independen Bank NTT Semuel Djou dan para bupati/Foto: lintasntt.com

Atambua – Belu menjadi kabupaten pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sukses menerapkan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang terhubung ke Sistem Manajemen Kas (Cash Management System/CMS) Bank NTT.

Bupati Belu Agustinus Taolin menyebutkan digitalisasi di sistem pemerintahan sudah dimulai sejak 2021, terutama dalam transaksi keuangan seperti pembayaran gaji transaksi lainnya tidak lagi mengunakan uang tunai, tetapi nontunai.

Kesuksesan itu tidak terlepas dari peran Bank NTT yang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak mulai dari Kementerian Dalam Negeri, LKPP dan dan marketplace pengadaan Mbizmarket.

“Kita bisa lihat dengan pengawalan yang baik, kerjasama, kolaborasi dengan teman-teman dari Bank NTT, kita bisa melakukan ini dengan baik, dan kita jadi kabupaten pertama yang menerapkan siskeudes online ini di NTT dan digitalisasi di bidang-bidang lainnya,” ujar Bupati Belu Agustinus Taolin kepada wartawan pada kegiatan Sosialisasi Kebiijakan yang digelar Bank NTT di Bahagia Ballrom, Atambua, Kabupaten Belu, Jumat (23/2/2023) malam.

Menurutnya, digitalisasi keuangan sangat memudahkan, mempercepat, transparansi, dan meminimalisir kebocoran keuangan yang berpotensi muncul saat transaksi keuangan. “Mudah-mudahan tidak ada (kebocoran), dan ini salah satunya kita meminimalisir kebocoran atau meniadakan kebocoran,” tambahnya.

Beberapa keunggulan sistem keuangan desa ialah transaksi apapun berlangsung singkat dan cepat serta efisien dan terukur. “Jadi. tidak perlu orang bolak-balik mencari orang, tetapi dilakukan dalam 24 jam termasuk pembayaran pajak dan lain-lain,” kata Agustinus Taolin.

Untuk sistem keuangan ini, pembayaran yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Belu, mengunakan kartu kredit pemerintah yang nilainya telah dibatasi dan diterus dipantau. “Penggunaannya dibatasi, dipantau dan memudahkan dia (bendahara) tidak bawa uang tunai ke mana, tidak perlu minta-minta uang,” ujarnya.

Direktur Utama Bank NTT Alexander Riwu Kaho mengatakan sistem keuangan desa, LKPP dan kartu kredit pemerintah menjadi salah satu altenatif yang dikembangkan sejalan dengan peradaban kemajuan teknologi.

“Kami berharap aplikasi-aplikasi yang dihadirkan dan Bank NTT hadir, berkontribusi bagi pelaksanaan tata kelola keuangan di daerah sampai ke desa-desa dan bisa memberikan manfaat positif bagi sisi pertanggungjawaban pemerintah,” kata Riwu Kaho saat menyampaikan sambutan.

Kegiatan ini juga diisi dengan Sosialisasi Siskeudes Online oleh Direktur Fasilitasi Perencanaan, Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri,Lutfi

Kegiatan ini dihadii belasan para kepala desa dan camat, bupati dan penjabat bupati, sekretaris daerah yang mewakili bupati, Komisaris Independen Bank NTT Semuel Djou, Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh, sejumlah Pimpinan Cabang Bank NTT, serta Kepala Sub Divisi Humas dan Publikasi Bank NTT Inggrid Manongga dan staf. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.