Pawai Obor Perdana Meriahkan Malam Takbiran di Tanah Congkar

  • Whatsapp
Pawai Obor di Kampung Nanga, Desa Golo Ngawan, Kecamatan Congkar/Foto: Tari

Congkar- Usai diputuskan oleh Kementerian Agama terkait hari Raya Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024, masyarakat Kampung Nanga, Desa Golo Ngawan, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur, NTT merayakan malam takbiran dengan Pawai Obor.

Pawai obor Kampung Nanga, di Desa Golo Ngawan ini merupakan pawai perdana menyambut Hari raya Idul fitri dengan konsep obor.  Pawai obor berlangsung mulai dari Masjid Nurul Falah Nanga lalu mengelilingi 3 kampung yaitu Kampung Nanga, Ntaram, dan Latuk.

Kegiatan malam takbiran ini dilakukan di depan Masjid Nurul Falah Nanga, Desa Satar Nawang, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur pada pukul 19:10 Wita setelah waktu Sholat Isya.

Menurut Hamdafi Pawai Obor ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Remaja Masjid Nurul Falah Nanga Desa Golo Ngawan.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana di Desa Satar Nawang Kecamatan Congkar, yang dibuat oleh Remaja masjid untuk menyambut hari raya Idul fitri dengan penuh nuansa Ramadhan. Adapun tujuannya untuk membangun semangat para remaja masjid dan juga masyarakat islam di tanah Congkar, kami juga menyusun kegiatan ini selama 2 minggu dan allhamdulilah berjalan lancar,” katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah remaja masjid Nurul al falah Nanga mencapai 30 orang dengan partisipan muslim yang bergabung dalam Pawai Obor perdana ini yaitu 50an orang yang didominasi oleh kaum remaja, dari tingkat SD, SMP dan SMA.

Adapun obor yang digunakan itu adalah hasil dari kerjasama antara remaja masjid dan swadaya anak-anak sekolah di Desa Golo Ngawan.

Sementara itu, salah satu remaja masjid yang berpartisipasi juga menambahkan tentnag situasi Pawai Obor , kegiatan pawai obor ini dimulai dengan kami berjalan membawa lampu obor dari bambu mengelilingi tiga kampong sambal takbiran.

“Senang rasanya kalau di kampung ada kegiatan seperti ini sehingga kami anak muda berpartisipasi dan semakin semangat, kami membawa lampu obor sambal takbiran lalu kami kembali ke Masjid Nurul Falah Nanga untuk berkumpul membentuk formasi lingkaran, sangat berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya karena suasananya kami hanya mendengar takbiran dari dalam rumah,” ungkap Atun, mahasiswi STKIP Ruteng.

Suasana Pawai obor di kampung Nanga memeriahkan lingkungan masjid Nurul Falah di tanah Congkar, pakaian yang digunakan bernuansa islami dan pawai obor ditutup dengan formasi lingkaran depan halaman Masjid Nurul Falah lalu dikordinasi oleh Pembina Remaja Masjid untuk mematikan obor secara bersamaan sambil mengucap Takbir, lalu kemudian masyarakat Nanga saling bersalaman.

Hakum selaku masyarakat Nanga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan remaja masjid dan anak-anak semakin semangat membangun nilai agama dan kebersamaan serta bermanfaat untuk perkembangan masjid.

“Saya sangat berharap kegiatan seperti ini akan ada lagi dengan banyak kemajuan atau nilai tambah untuk kedepannya , supaya anak-anak dan masyarakat juga punya pengalaman positif selain di sekolah,” ungkap Hakum saat diwawancarai. (tri)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.