Kupang–Sebanyak 20 polisi di jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/2) diberi penghargaan atas prestasi mereka membangun citra positif polisi di masyarakat.
Dari jumlah itu, 13 orang di antaranya terlibat dalam mengungkap kasus perdagangan manusia (human trafficking) dan jaringannnya. Kasus perdagangan manusia ini terjadi di Kupang, Jakarta, Medan, Pontianak, dan Malaysia.
“Saya memberikan penghargaan hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada polisi lainnya guna bersaing dengan hal hal yang positif demi kemajuan diri sendiri dan institusi Polri,” kata Kapolda NTT Brigjen Agung Sabar Santoso kepada wartawan.
Penghargaan juga diberikan kepada 20 polisi lainnya karena prestasi mereka mengungkap penyalagunaan narkoba, membangun citra polisi sebagai polisi penolong dan berjasa melaksanakan tugas pokok serta pengabdian yang melampaui kewajiban.
Menurutnya seluruh polisi yang menerima penghargaan karena menungkap perdagangan manusia, berasal dari Polres Kupang di antaranya Kapolres Kupang Ajun Komisaris Besar Ajie Indra Dwiyatma dan Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson SL Amalo.
Selain itu, Bripka Abdul Asis dari Polres Kupang Kota menerima penghargaan karena menemukan seorang siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) menangis di pinggir jalan karena tidak mengerjakan pakerjaan rumah (PR) karena tidak memiliki buku. “Polisi ini menemui anak itu kemudian membawanya ke sekolah dan juga membelikan buku,” ujarnya.
Menurutnya, setelah tiba di sekolah, kepala sekolah menyebutkan anak tersebut berasal dari keluarga miskin sehingga tidak memiliki uang untuk membeli buku.
Dia mengatakan berkenaan dengan tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, ia bangga terhadap anggota polisi di wilayah NTT yang secara spontanitas telah membantu dan menolong masyarakat. (sumber: media indonesia)
