Flores Dijuluki Pulau Geothermal

  • Whatsapp
Foto: PLN Unit Induk Wilayah NTT

Mataloko–Direktur Panas Bumi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari bersama rombongan melakukan kunjungan lapangan ke Wilayah Kerja Pengembangan Mataloko, Jumat 8 Februari 2019.

“Kami datang kesini bersama badan geologi memastikan Wilayah ini bisa dilakukan kajian bersama PLN Gas dan Geothermal untuk mengupayakan tambahan uap dan mengaktifkan kembali unit eksisting 1×2,5 MW” ujar Ida dalam kunjungannya.

“Konsentrasi kita saat ini yakni akan melakukan percepatan proses pengalihan pengelolaan asset di WKP Mataloko sesuai rekomendasi yang diatur dalam PMK No. 57 tahun 2016 ke PT PLN (Persero), tidak lupa kepada Pemda dan Masyarakat ngada dapat memberikan dukungan penuh kepada PLN terkait penanganan masalah lingkungan, sosial, perizinan dan pengembangan lanjutan PLTP Mataloko,” tambah Ida.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Ignatius Rendroyoko yang didampingi oleh Manajer Unit Pelaksana Pembangkit NTT Heny Setyo Handoko menyampaikan, “ terima kasih atas dukungan masyarakat Mataloko dan sebagai bentuk kompensasi untuk masyarakat lahan seluas 4,9 Ha pada 31 Oktober 2018.

PLN juga telah berinisiatif lakukan CSR berupa pembagian seng sebanyak 19.647 lembar di tiga lokasi pada tanggal 10 Januari 2018 lalu di (Kecamatan Mataloko, Desa Ratugesa, dan Desa Ulubelu), instalasi air bersih di Desa Radamasa, dan pasang baru listrik gratis kepada 98 rumah pada 2018 lalu dan akan dilanjutkan program ini di tahun 2018,” ucap Yoko
.

Satu hal pertemuan dan kunjungan ini perinsipnya adalah kita bersama-sama mencari solusi untuk potensi panas bumi ini karena Flores di NTT ini sebagai Geothermal Island yang bisa dioptimalkan bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa dan Kedepannya

Upaya-upaya pengoptimalannya adalah dengan pembangunan PLTP 2 x 10 MW (sumur baru) ditambah 1x 2,5 yang eksisting yang ditargetkan operasi tahun 2023.

Selain itu, PLN akan tetap melaksanakan CSR 2019 antara lain perluasan jaringan di sekitar panas bumi Mataloko untuk dilakukan sambungan listrik dan program kemandirian yang sudah kami usulkan ke Pusat

Turut hadir dalam kunjungan itu yakni Kepala Bidang EBT Dinas Perindustrian Yohanes yang mewakil pemerintah daerah. Dia mendukung pengembangan Mataloko.

“PLTP ini memang sudah lama ada dan dibangun oleh badan Geologi dan sempat beroperasi dan kami meminta agar bisa diaktifkan kembali dan kami akan mendukung penuh pengembangan potensi panas bumi (geothermal) di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” jelasnya

“Saya selaku kepala Desa Ulubelu, kab Ngada, NTT atas nama masyakat Ulubelu berterima kasih karena bantuan CSR melalui PLN Peduli sudah kami terima dan kami berharap PLTP ini bisa aktif kembali agar nantinya banyak pengusaha datang dan perekonomian bisa terangkat, kami juga ingin kalau bisa agar diakomodir adanya pemasangan Lampu Jalan di area PLTP Mataloko ini,” tegasnya

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Panas Bumi beserta rombongan, kepala bidang panas bumi Badan Geologi Arif Munandar, Perwakilan EBT PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara , GM PLN UIW NTT didampingi Manajer UPK NTT, Manajer UP3 FBB, Manajer PLTP Mataloko, Manajer UPP Flores, Direktur PLN Gas dan Geothermal, Pemda Ngada yang diwakili Dinas Perindustrian, dan kepala Desa Ulubelu yang diakhir acara melakukan Penandatanganan kesepakatan pada rapat notulen bersama guna mendukung Proyek Mataloko. (*/PLN)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.