Tokoh Adat Amarasi Minta Pemerintah Lanjutkan Pembangunan Jalan Terens-Panite

  • Whatsapp
Ilustrasi/Foto: Lintasntt.com

Kupang–Sejumlah tokoh adat di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, Selasa (18/12/2018).

Mereka mendesak pemerintah, segera melanjutkan pembangun jalan di jalur lintas selatan Pulau Timor, yang berbatasan dengan Australia.

Pembangunan jalan yang terhenti saat ini yakni jalan strategis dan akses perbatasan di ruas jalan Tablolong-Oelalus-Oepaha-Buraen-Terens-Rium, sepanjang 112,80 kilometer.

Pada ruas jalan itu, pemerintah melalui BPJN X Kupang, hanya membangun jalan beraspal sepanjang 32 kilometer. Sedangkan 80,8 kilometer belum ditangani. Ruas jalan itu menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Kupang, hingga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Malaka sampai Timor Leste.

Perwakilan tokoh adat yang mendatangi BPJN X, berasal dari empat desa di Kecamatan Amarasi Selatan yakni Desa Sahraen, Tetraen, Buraen dan Nekmese.

Koordinator tokoh adat, Eli Mamun, mengatakan, warga di wilayahnya sudah sangat merindukan pembangun jalan diberanda NKRI itu.

“Tujuan kami datang ke sini, agar pemerintah bisa melanjutkan pembangunan bagian selatan Pulau Timor, yang menghubungkan Terens ke Panite dan Terens menuju ke Sumlili,”ucap Eli kepada wartawan Selasa siang.

Menurut Eli, jalan tersebut dibangun sejak tahun 2015 dan 2017, tapi tidak dilanjutkan, sehingga jalan itu akhirnya jadi mubazir, karena tidak digunakan oleh warga.

“Jalan yang sudah dibangun itu mubazir karena jalan dari ujung timur ke barat tidak tersambung dan tidak bisa dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat,”imbuhnya.

Padahal lanjut Eli, jalur jalan pada bagian selatan Pulau Timor justru menjadi dapur bagi kabupaten kupang dan NTT, karena sebagai daerah penghasil sayur, kelapa, pisang dan ubi.

Daerah selatan juga sebagai pemasok ternak sapi, ayam dan babi untuk Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.”Harapan kami, agar tahun 2018 jalan ini diprogramkan dan mulai dilanjutkan pembangunannya pada 2019 mendatang, karena jalan ini sudah menjadi jalan strategis nasional, yang sudah masuk dalam RPJMN 2015-2019,”ucapnya.

Pihaknya juga berencana akan bertemu dengan Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, untuk membicarakan hal itu. “Dalam waktu dekat, kami berencana akan bertemu langsung Pak Fary untuk sampaikan masalah jalan ini dan kami yakin pasti ada solusi,”katanya.

Hal senada juga disampaikan tokoh adat lainnya, Yohanis Amos Sabuin. Menurut Yohanis, wilayah selatan Pulau Timor, memiliki banyak obyek wisata menarik seperti Batu Tujuh, Batu Beraon dan Tanjung Terens, yang berlatar belakang perairan Australia.

“Akses jalan ini sangat penting. Ini lintas selatan merupakan batas negara demgan Australia dan menjadi garda terdepan indonesia, karena itu harus diperhatikan oleh pemerintah,”ucapnya.

Sementara itu Kepala BPJN X Kupang Muktar Napitululu, yang sedang bertugas ke luar daerah, belum menerima informasi terkait kedatangan sejumlah tokoh adat itu.

Dirinya akan siap menampung aspirasi dari warga terkait pembangunan jalan itu.

“Ya kita akantampung untuk dievaluasi sesuai kriteria baku yang berlaku,”ucapnya singkat.

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.