Kupang – Violet Sun System, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, saat ini telah memulai tahap awal pembangunan proyek agrivoltaic, Violet Sun Agro+. Berlokasi di Kabupaten Kupang, NTT.
Tahap awal dari Violet Sun Agro+ akan mengintegrasikan lahan pertanian seluas 5 hektar dengan sistem pertanian pintar bertenaga surya.
Proyek ini tak sekadar memasang panel surya di atas lahan pertanian, Violet Sun Agro+ menggunakan algoritma pintar yang dapat menganalisa kelembapan tanah, kondisi cuaca, dan kebutuhan air serta nutrisi tanaman secara akurat untuk memastikan proses penyiraman dapat dilakukan secara otomatis dan presisi. Efisiensi dalam sistem irigasi menjadi hal yang sangat krusial di lingkungan dengan sumber daya air yang terbatas.
Julian Ciptadiputra, CEO Violet Sun System menyampaikan. “Penggunaan Solar PV yang memanfaatkan energi matahari yang melimpah di Kupang menjadi solusi untuk pertanian lahan kering. Petani dapat menghemat biaya operasional yang tinggi dari sistem irigasi konvensional yang biasanya mengandalkan genset berbahan bakar diesel”
Sistem irigasi cerdas ini tak hanya menyediakan air bagi tanaman, tetapi juga memberikan naungan yang bermanfaat di bawah panel surya.
Naungan ini membantu mengurangi penguapan air dan menjaga suhu tanah, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal di tengah kondisi lahan kering.
Konsep ini berbeda dengan solar farm yang umumnya hanya berfokus pada produksi energi surya tanpa integrasi dengan pertanian.
Dalam mewujudkan proyek ini, Violet Sun System mendapat bimbingan berharga dari para mentor dan pelaku industri berpengalaman. Arsyad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia dan CEO Indika Energy, yang dikenal dengan komitmennya pada energi terbarukan, menjadi inspirasi gagasan awal dari proyek ini.
“Indika Energy memiliki target mencapai net zero emission di tahun 2060,” ungkap Arsyad. “Proyek agri-voltaic di Kupang sejalan dengan visi kami untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno juga menyambut baik solusi berbasis teknologi ini.”
“Pertanian lahan kering menjadi tulang punggung masyarakat Kupang. Kami membutuhkan solusi inovatif seperti ini selain meningkatkan produktivitas, sistem ini juga mengajarkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik untuk keberlanjutan sektor pertanian Kab. Kupang,” ungkapnya. J
Julian menjelaskan, “Violet Sun Agro + adalah tentang pemberdayaan petani lahan kering agar mereka lebih tahan terhadap tantangan lingkungan. Melalui energi bersih, irigasi pintar, dan manfaat sinar matahari, kami yakin dapat membawa pertanian lahan kering NTT ke level selanjutnya.”V
Violet Sun System tak hanya berfokus pada Kupang, tapi ingin melihat agrovoltaik menjadi andalan pertanian lahan kering di seluruh NTT, bahkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.
Pendekatan ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan untuk memecahkan tantangan iklim dan pangan. (*/ro)