Kupang – Sejumlah Kepala Divisi dan Kepala Bidang Bank Jambi studi banding di PT. Bank NTT, Jumat (1/12/2023).
Studi banding dipimipin Pemimpin Divisi Umum Bank Jambi, Ahmad Jaiz. Anggota rombongan terdiri dari Kabid Operasional IT Rangga Sasmita, Ibnu Rasyid (Off. Senior. Lib. IT), Abdel Hag (Kabid. Pengembangan Elektronik Banking), Mahdalena (Kabid. Treasury), Isfan Ferli (Wakil. Pemimpin KCP. Jakarta), Fardinal Maidoni (Off. Sen. IT. Development), Ari Kumia Chandra (Off. MIS dan Pelaporan), dan Hamda Yurma (Off. Pelaporan Kredit).
Dalam sambutannya, Ahmad Jaiaz menyebutkan kunjungan ke Bank NTT ini dalam rangka studi banding, terkait penerapan core banking system versi terbaru yang selama ini digunakan oleh bank kebanggaan masyarakat NTT tersebut.
Mereka diterima Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, Kepala Divisi IT Bank NTT Fransiska Tamu Ina, Kepala Divisi Corsec Bank NTT Endri Wardono, dan Kasubdiv Humas Inggrid S. Manongga.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu mengatakan, kehadiran tim dari BPD Jambi adalah bentuk kepercayaan terhadap Bank NTT.
“Versi yang kami pakai ini adalah versi terbaru. Teman-teman dari jambi mungkin lebih dahulu megenal dluan FDS tapi versi yang lama. FDS sudah kembangkan versi (core banking) yang baru,” ujar Hilarius Minggu.
Menurutnya, core banking system T24 yang digunakan oleh Bank NTT merupakan versi terbaru, dan lebih banyak fasilitas-fasilitas bisa dimanfaatkan oleh perbankan.
“Memang banyak fasilitas-fasilitas yang disiapkan oleh versi terbaru. Mungkin teman-teman bisa pelajari sampai pada Bank Devisa. Segala digitalisasi sudah lumayan lengkap di sini. Mobile banking, EDC dengan fitur-fiturnya begitu banyak seperti pajak dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara itu, Pemimpin Divisi Umum Bank Jambi Ahmad Jaiz menyampaikan, kedatangan mereka dalam rangka studi banding penerapan perubahan core banking dari versi 12 ke versi 22.
“Salam satu Bank yang menggunakan versi di atasnya adalah Bank NTT. Dari situlah kami ingin bertukar informasi terkait dengan core banking system,” ujar Ahmad Jaiz.
Ia menerangkan, tujuan dari pelaksanaan studi banding ini adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi, tentang bagaimana cara kerja sistem tersebut untuk menunjang operasional Bank Jambi.
“Salah satu pilihannya BPD adalah Bank NTT untuk melakukan studi banding. Sementara ada beberapa bank swasta lain yang sudah kami kunjungi yakni Bank Sampoerna, dan Panin Dubai. Hari ini kami berkunjung ke Bank NTT,” terangnya.
Account Manager Fortres Data Services (FDS) Marcelino Tanzil mengatakan, sistem yang digunakan Bank Jambi adalah versi yang cukup lama yakni R12.
“Sedangkan yang digunakan oleh Bank NTT saat ini adalah R19. Untuk R19 ini memang ada beberapa fitur-fitur yang tidak dimiliki di R12. Oleh sebab itu, kita meminta Bank Jambi untuk upgrade sistem agar lebih mumpuni dan lebih mengakomodir transaksi-transaksi yang saat ini sedang terjadi. Lagi pula versi terbaru ini juga sebenarnya lebih mendukung dari sisi operasional dengan sistem dan fitur yang sangat terbaru itu,” pungkas Marcelino Tanzil. (*)
