Pulihkan Ekonomi, Pemprov NTT Persilahkan Warga Gelar Pesta

  • Whatsapp
Ilustrasi: Operasi Pasar Sembako

Kupang – Pemerintah Provnsi Nusa Tenggara Timur mempersilahkan warga kembali menggelar pesta demi memulihkan ekonomi.

Namun, warga yang menggelar pesta harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat, dan aturan yang ditetapkan pemerintah yakni jumlah undangan hanya setengah dari kapasitas ruangan. “Kalau kapasitas ruangan seribu orang, maka undangan hanya 500 orang atau 50 persen dari kapasitas ruangan,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Jelamu di Kupang, Senin (5/0).

Read More

Dengan mengurangi tamu sampai 50 persen, Marius memastikan aturan menjaga jarak antar tamu akan berjalan dengan baik. Selain itu tetap mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. Pemeirntah juga membatasi pesta berlangsung maksimal tiga jam.

Ia minta masyarakat jangan lengah dan cuek dengan penyebaran virus korona, kendati pemerintah mengizinkan kembali digelar pesta. Kelonggaran tersebut hanya bertujuan memulilhkan kembali ekonomi daerah yang terpuruk akibat covid-19.

Dengan menggelar pesta, menurut Marius, ekonomi masyarakat kembali bergeliat. “Kita sampaikan bahwa tujuan dibukanya kembali semua ini supaya menggerakan roda ekonomi NTT yang sekarang stagnan,” kata Dia.

Tidak hanya pesta, saat ini seluruh pertokoan, warung dan sektor swasta lainnya serta sektor pemerintah sudah beroperasi normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya penyebaran virus korona masih berlanjut.

Untuk wilayah NTT, selain penyebaran virus korona dari pelaku perjalanan dan transmisi lokal, saat ini mulai muncul klaster keluarga. Beberapa hari terakhir, satu keluarga di Kelurahan Kuanino, Kota Kupang terpapar korona. Marius juga minta para bupati dan wali kota mendukung kebijakan pemerintah NTT membolehkan kembali digelarnya pesta tersebut, namun tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *