Kupang–Verifikasi faktual kartu tanda penduduk (KTP) pendukung pasangan calon independen Pilkada Kota Kupang diduga sarat intimidasi.
“Contohnya petugas PPS berulang-ulang menanyakan kepada masyarakat tentang pasangan yang didukungnya,” kata wali kota Kupang Matheos Viktor Messakh kepada wartawan di Kupang,” Kamis (1/9).
Intimidasi mengakibatkan warga yang sebelumnya mendukung pasangan calon independen tertentu menarik kembali dukungan.
Matheos mengatakan petugas PPS tidak dibenarkan melontarkan pertanyaan berulang-ulang mengenai alasan warga mendukung pasangan calon independen,
Terkait hal itu, pasangan Matheos Messakh-Viktor Manbait telah mendatangi kantor KPU Kota Kupang. Mereka minta KPU menghentikan proses verifikasi faktul tersebut.
“Ada indikasi kecurangan karena masayarakat yang sebenarnya mendukung pasangan calon tertentu terpaksa menarik dukungan kemudian mendukung pasangan calon kepala daerah lainnya,” ujarnya.
Namun, indikasi adanya intimidasi dibantah juru bicara KPU kota Kupang Dany Ratu. “Tidak ada intimidasi,” ujarnya. Begitu pula permintaan menunda proses verifikasi faktual KTP juga tidak dibenarkan. “Ada mekanisme yang mengatur tentang tahapan pilkada yang dihentikan, tahapann pilkada tidak bisa dihentikan begitu saja,” ujarnya. (rr)