Miris, Guru SMA di TTU Kirim Surat Ajak Siswinya Berhubungan Badan

  • Whatsapp
Ilustrasi

Kefamenanu–Seorang kepala sekolah SMA di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur berinisial BA mengirim surat kepada siswinya berinisila NR, 18 tahun untuk berhubungan badan.

Di dalam surat tersebut, BA juga menyertakan uang sebanyak Rp1 juta. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi.

Kerabat NR, LS, Jumat (2/9/2016) mengatakan, pihak keluarga melapor ke polisi, karena dampak dari akibat ajakan berhubungan badan itu membuat NR kini mengalami trauma mendalam.

Kejadian itu kata LS, bermula pada Jumat (26/8/2016) lalu, sang kepala sekolah (BA) menyerahkan sepucuk surat di dalam amplop dengan uang sebanyak Rp 1 juta. Karena takut, NR pun enggan untuk memberitahukan hal ke orang tuanya.

NR selama ini tinggal dengan neneknya bersama LS yang merupakan tantenya, di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, yang jarak rumahnya lebih dekat dengan sekolahnya . Sementara itu, orang tua NR saat ini tinggal di Timor Leste.

“Saat kepala sekolah kasih surat, dia bilang ke anak kami ini kalau orang lain sampai tahu soal ini, maka masa depan anak kami ini tidak akan baik dan tidak akan lulus,” katanya .

Kejadian ini mulai terungkap, sebut dia, saat seorang teman sekolah NR datang ke rumah dan menanyakan surat dari kepala sekolah.

“Karena kami belum tahu surat itu, maka saya kemudian memanggil NR dan menanyakan surat tersebut. NR kemudian serahkan surat dan uang yang di dalam amplop, sehingga setelah kami baca ternyata isinya mengajak berhubungan badan, sehingga kami langsung lapor polisi,” kata LS.

Dalam surat itu lanjut LS, terdapat 10 pertanyaan dari kepala sekolah yang secara garis besar menanyakan gosip tentang hubungan sang kepala sekolah dengan NR yang menyebar di publik yang mengatakan bahwa antara keduanya pernah berciuman, berpelukan sampai berhubungan badan.

“Dalam surat itu juga tertulis bahwa kalau gosip itu benar, kenapa kita tidak wujudkan saja itu. Dan sebagai tanda sayang bapa (BA) kepada NR, maka bapa titipkan uang Rp 1 juta,” ujar LS meniru tulisan dalam surat.

Menurut LS, setelah surat itu diterima, NR pun terlihat sering murung dan enggan ke sekolah. Bahkan pada Rabu (31/8/2016), NR kembali pulang ke rumah setelah sampai sekolah, karena ketakutan setelah dipanggil BA.

“Pantaskah seorang kepala sekolah berperilaku seperti itu. Orang seperti itu tidak pantas jadi pemimpin sehingga kalau bisa dia segera dicopot dari jabatannya, agar jangan sampai kejadian itu menimpa siswi lainnya. Dan kita berharap polisi segera memroses kasus ini hingga tuntas,” ucap LS.

Membantah

Adapun NR membantah mengajak siswanya berhubungan badan. “Saya hanya memastikan bahwa isu yang selama ini beredar bahwa kami memiliki hubungan, tidak benar. Saya kasih dia 10 pertanyaan untuk diisi dengan benar supaya menipis isu yang berkembang yang menyebutkan kepala sekolah dan murid itu mempunyai hubungan khusus,” katanya,

Sementara itu Kasat Reskrim Kepolisian Resor TTU, AKP Hadi Handoko mengaku belum mengetahui kasus itu. ”Kasusnya masih ditangani Polsek Biboki Utara,” katanya singkat. (giran/kompas.com)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.