Kupang – Masyarakat penerima dana kompensasi Montara mencium ada perrmainan di balik penetapan harga rumput laut yang menyebabkan besaran ganti rugi berbeda-beda antara satu petani dengan petani lainnya.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka juga mengadu ke Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB).
Sebagian besar dari 15.456 petani rumput laut penerima ganti rugi mengaku kecewa karena indikasi permainan dalam penetapan harga rumput laut tersebut.
Harga rumput laut saat pencairan dana berbeda-beda,mulai dari harga terendah Rp4.000/kg, Rp7.000/kg, Rp11.000/kg, Rp12.000/kg, Rp14.000/kg, Rp17.000/kg, Rp19.000/kg, Rp21.000/kg, Rp24.000/kg, Rp25.000/kg, Rp29.000/kg dan Rp32.000/kg.
Penetapan harga rumput laut dilakukan sepihak oleh Maurice Blackburn, dan diduga tidak ada dasar penetapan harga rumput laut.
“Omong kosong saja tentang harga tersebut karena Maurice (Maurice Blackburn) tidak pernah rapat dengan kami para korban Montara. Kalau kepala desa, itu oknum karena dia (kepala desa) tidak mewakili kami,” kata Esau, salah satu petani rumput laut di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.
Ia mempertanyakan dasar (aturan) yang dipakai Maurice Blackburn dalam menetapkan harga rumput laut yang berbeda beda pada setiap desa padahal, masih dalam satu wilayah atau pulau.
Bukan tidak mungkin ada dugaan `permainan` harga rumput laut yang berbeda-beda hamper di semua desa di Kabupaten Rote Ndao. “Kita sudah bersurat laporkan ini ke YPTB dan kepada Penjabat Gubernur NTT dan Kapolda NTT,” katanya.
Kekecewaan yang sama kepada Maurice Blackburn diungkapkan, salah satu petani rumput laut Desa Pukuafu Kecamatan Landu Leko, Rote Ndao. Di Desa Pukuafu harga rumput laut yang ditetapkan oleh Maurice Blackburn sebesar Rp 14.250/kg. “Jujur, kami kecewa dengan Maurice Blackburn yang hanya menghargai rumput laut kami senilai Rp14.250 per kilogram,” ujarnya.
Bersama apparat desa setempat, ia sangat berharap Maurice Blackburn menetapkan harga rumput laut senilai Rp 30.000-Rp 40.000/kg. Harapan ini sirna setelah rumput laut mereka dihargai hanya Rp 14.250 per kilogram. (*/gma)