JW Sasando Kupang Gelar Kegiatan Sosialisasi, Rekrutmen dan Pelatihan Jurnalis Warga

  • Whatsapp
Foto bersama Peserta Jurnalisme Warga Kupang dan narasumber di Restoran In and Out, Jalan Timor Raya Kota Kupang, Minggu 15/01/2023/dok JW Kupang

Kupang – Sebanyak 14 Jurnalisme Warga (JW) Sasando Kupang mengikuti pelatihan dasar-dasar jurnalistik dan pelayanan publik yang digelar di Restoran In Out, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (15/1/2022).

Sebelumnya, sebanyak 15 jurnalis warga tersebut direkrut dari berbagai kelurahan di Kota Kupang, umumnya berprofesi sebagai mahasiswa. Saat kegiatan, satu jurnalis warga berhalangan hadir.

Read More

Kegiatan dibuka oleh Koordinator Jurnalis Warga (KJW) Sasando Kupang, Palce Amalo sekaligus mengenalkan secara singkat jurnalisme warga kota Kupang. “Selama 2022 kami mengadakan berbagai kegiatan dan peserta terbaik dari setiap tahunnya akan mengikuti pelatihan di Jakarta,” jelas Palce.

Adapun kegiatan tersebut menghadirkan dua orang narasumber yaitu Koordinator Divisi Perubahan Hukum, LBH APIK NTT, Charisal DS Manoe dan Ketua AJI Kupang, Marthen Bana.

Kedua narasumber masing-masing memberikan materi yang berbeda. Charisal DS Manoe membawakan materi tentang Pelayanan Publik yang Baik dan Berkualitas, sedangkan Marthen Bana membawakan materi mengenai Dasar-Dasar Jurnalistik dan Peran Media dalam Memberikan Informasi kepada Masyarakat dan meteri kedua, Perlindungan Hukum bagi Jurnalis Warga.

Materi pertama yang di sampaikan oleh Charisal lebih menekankan soal pelayanan publik yang desediakan oleh pemerintah kepada masyarakat serta keganjalan yang menuai kontroversi dari masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah.

Charisal juga menjelaskan bahwa memang pelayanan public yang disediakan oleh pemerintah itu terbatas. “Pelayanan publik di Indonesia oleh pemerintah telah dibatasi sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 Pasal 5 ayat 3 dan 4,“ jelas Charisal.

Charisal DS Manoe menyampaikan materi pelayanan public, di Restoran In and Out, Jalan Timor Raya kota Kupang, Minggu 15 Januari 2023

Usai pemaparan materi pun menuai pertanyaan dari peserta yang hadir yaitu, Benny Faofeto salah seorang mahasiswa Undana Kupang menanyakan “Bagaimana kami mempertanggungjawabkan identitas kami dalam menjalankan tugas sebagai jurnalisme warga di lapangan,apakah kami bisa menggunakan ID Card untuk bisa meyakinkan masyarakat?,” ujar Benny.

Charisal mengatakan bahwa materi yang ia sampaikan belum terlampau jauh untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan hal itu akan diterangkan oleh pemateri kedua nanti yakni Marthen Bana.

Namun, pertanyaan tersebut menarik perhatian Tari Rahmaniar yang juga anggota JW Sasando Kupang 2022. Ia pun menambahkan bahwa dalam peliputan di lapangan, sejauh yang mereka alami tidak menggunakan identitas seperti ID Card.

“Selama ini kami di lapangan tidak mengenakan ID Card atau sejenisnya, tetapi jika masih ada masyarakat yang belum yakin, maka kita bisa mengenakan rompi yang resmi untuk kita kenakan sebagai jurnalisme warga sebagai identitas kita,“ jelas Tari kepada Benny serta peserta yang lainnya.

Seusai pemaparan materi pertama dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh Marthen Bana. Dia menekankan pada teknik penulisan berita yang baik dan benar.

“Dalam menulis berita kita harus memperhatikan unsur- unsur dalam berita yakni 5 W + 1 H yaitu: what, when, where, who, why, dan how,” jelas Marthen.

Marthen Bana bawakan materi dasar-dasar jurnalistik serta pelatihan penulisan berita, di Restoran In and Out, jalan Timor Raya kota Kupang pada Minggu 14/01/2023

Selesai penyampaian materi, Marthen pun menguji sejauh mana peserta paham mengenai penulisan berita dengan meminta peserta yang ikut menentukan unsur 5W + 1 H dari berita atau isu mengenai sampah di Kota Kupang.

“Dari hasil tes tersebut terlihat bahwa peserta sudah memahami bagaimana membuat berita dengan memperhatikan unsur-unsur berita,” demikian kata Marthen.

Menurut Marthen, inti daripada kegiatan pelatihan jurnalisme warga pada adalah bagaimana peserta yang hadir mampu merespon segala macam bentuk pelayanan publik yang ada di Kota Kupang, dan harus lebih kritis lagi dalam menanggapi pelayanan publik yang disediakan oleh pemeritah Kota Kupang. (Melania Hawa)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *