Kupang – BMKG mengeluarkan peringatan dini akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 Maret 2024. Angin kencang disertai hujan dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi di hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur sejak pekan lalu.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya instalasi kelistrikan rumah tangga pada saat hujan lebat yang disertai angin maupun banjir.
Masyarakat diminta Segera matikan listrik melalui Miniature Circuit Breaker (MCB) kWh Meter, jika air mulai membanjiri rumah atau ada kebocoran air yang mendekati aliran listrik. Sebab air merupakan penghantar listrik.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, I Gede Agung Sindu Putra mengatakan dari segi keamanan kelistrikan PLN NTT juga telah menginstruksikan seluruh Unit Pelaksana untuk bersiaga penuh membantu masyarakat dalam mengamankan jaringan kelistrikan.
“Menindaklanjuti prediksi BMKG terkait adanya cuaca ekstrem di NTT, seluruh unit pelaksana bersiaga untuk mengamankan sistem kelistrikan, baik pembangkit, transmisi, distribusi bahkan sampai sisi pelanggan,” ujar Sindu.
Sindu memastikan petugas PLN di setiap unit berpatroli di wilayah terdampak cuaca ekstrem ataupun siaga bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan kelistrikan, guna menjaga serta melakukan pengamanan suplai listrik.
Hujan deras terutama jika disertai dengan angin yang kencang cukup berbahaya bagi jaringan kelistrikan PLN, hal ini disebabkan jika terdapat benda asing seperti dahan/ranting pohon, spanduk atau plastik yang beterbangan dapat memicu gangguan jaringan kelistrikan sehingga putusnya aliran listrik.
Lebih lanjut Sindu mengimbau jika masyarakat mengetahui atau melihat potensi penyebab terjadinya gangguan seperti ranting, baliho/ spanduk yang lepas dan sebagainya dapat langsung menghubungi kanal layanan pelaporan Contact Center 123 atau menu pengaduan – informasi kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile. (*/gma)