Lanud El Tari Kupang Sulap Lahan Berbatu jadi Kebun Sayur

  • Whatsapp
dok lintasntt.com

Kupang – Panorama lahan gersang dan daun pepohonan berguguran sudah biasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur saat kemarau seperti saat ini.

Kemarau panjang membuat tanah di areal persawahan terbelah, apalagi permukaan tanah yang sebagian besar terdiri dari karang, menyulitkan warga untuk bercocok tanam.

Read More

Tetapi kondisi seperti itu bukan menjadi halangan bagi enam prajurit dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU El Tari Kupang. Mereka berhasil membuka kebun sayur di antara pepohonan gersang di salah satu sisi kompleks pangkalan udara tersebut.

Dengan bantuan beko, para prajurit kemudian memisahkan tanah dan batu. Tanah digunakan untuk membangun bedeng, sedangkan batu dikumpulkan di sisi bedeng, akan dimanfaatkan untuk membangun jalan setapak.

Sesuai pantauan, Jumat (7/8), ada 10 bedeng yang berhasil dibangun di areal areal itu. Saat ini sudah ditanami benih mulai dari kangkung, sawi, kancang panjang, buncis, daung bawang, cabai, dan bawang merah, dan pepaya california.

Untuk kebutuhan air, mereka menempatkan profil tank berkapasitas 2.500 liter yang ditanam di dalam tanah. Selanjutnya air dialirkan ke tanaman menggunakan bantuan pompa dan selang sebanyak dua kali dalam sehari.

Komandan Lanud TNI AU El Tari Kupang Kolonel Pnb Bambang Juniar Djatmiko menyebutkan kebun yang dibangun itu diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk membangun kebun yang sama di pekarangan rumah mereka maupun di lahan gersang lainnya. “Kuncinya kemauan saja. Kami ada beko, kalau ada masyarakat yang mau membuka kebun, kami bisa bantu,” ujarnya.

Di lokasi itu masih ada areal yang belum dimanfaatkan dengan panjang sekitar 500 meter yang bisa dimanfaatkan untuk membuka kebun. Hasil panen dari kebun akan dijual antara lain melalui koperasi, dijual online, atau dijual langsung kepada konsumen. “Saya sudah hubungi general manajer hotel, mereka mau menerima hasil kebun dari sini,” kata Kolonel Bambang.

Sesuai rencana, ratusan hektare areal milik TNI AU di wilayah yang dikenal dengan ‘bukit cinta’ di Kelurahan Penfui, Kota Kupang akan digarap untuk ditanami tanaman kelor. Saat ini sudah ada lampu hijau dari pemerintah Provinsi NTT untuk membantu, termasuk mengerahkan ratusan alumni bela negara untuk menanam kelor, dan juga ikut membuka kebun di area pangkalan.

Praka Alma Sutriadi yang memimpin pembangunan bedeng, memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk untuk tanaman. “Kotoran sapi difermentasi di tanah dengan tambahan sedikit garam,” ujarnya.

Sedangkan untuk membunuh hama, ia mengunakan racikan pucuk sirsak dan bawang putih. “Satu siung bawang putih ditambah setengah kilogram daun sirisak diblender. Sarinya dicampur dengan air kemudian disemprot ke tanaman,” katanya. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *