Jadi Destinasi Pariwisata Utama, Manggarai Barat Siap Sambut Wisatawan

  • Whatsapp
Plataran Komodo

Labuan Bajo–Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) harus siap menyambut kebijakan pemerintah yang menetapkan daerah ini sebagai satu dari 10 destinasi utama pariwisata Indonesia.

Kesiapan lain ialah dalam hal infrastruktur dan kebijakan pemerintah daerah di berbagai bidang yang mendukung pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo.

Read More

“Keterbukaan mental atas pariwisata sebagai sebuah industri yang menekankan pada kebudyaan lokal yang ramah dan menghormati wisatawan mancanegara dan domestik harus digalakkan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Resor Plataran Yozua Makes, Kamis (7/4).

Ia mengatakan itu menyusul insiden penurunan bendera lima negara oleh sekelompok orang di depan Resor Plataran Komodo di Wae Cicu, Kecamatan Komodo sekitar 5 kilometer di bagian barat Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, pada Sabtu pekan lalu. Lima bendera asing itu ialah Inggris, Belanda, Amerika, Jerman, dan Perancis.

Bendera lima negara itu dipajang bersama Bendera Merah Putih dan dibenarkan sesuai Pasal 17 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negera serta Lagu Kebangsaan.

Atlantis
Atlantis

“Motif utama membangun resor ialah memajukan Labuan Bajo dari sektor pariwisata. Kita melihat ke depan dengan membangun Labuan Bajo dengan sebaik-baiknya. Saat ini sudah maju dan akan menjadi pusat pariwisata di NTT,” ujar dosen Universitas Indonesia ini.

Sesuai pantauan, Resort Plataran tersebut memang sebagian besar tamu-tamunya adalah dari mancanegara dengan resort dengan arsitektur dan suasana Indonesia termasuk villanya, ameneties-nya (perlengkapan) dari Manggarai Barat

Selain itu terdapat rumah asli Sumba dan stafnya sebagian besar warga asli NTT dan penduduk Labuhan Bajo. “Komitmen Plataran dari sejak masuk di Labuhan Bajo di bidang pariwisata tidak pernah diragukan,” kata Dia.

Pantai Plataran Komodo
Pantai Plataran Komodo

Karena itu, menurut praktisi hukum ini, peranan pemerintah daerah dan pemuka masyarakat untuk mengamankan
Labuhan Bajo sebagai tempat wisata internasional perlu dikedepankan dengan tetap mengedepankan dan mengamankan budaya lokal dan keanekaragaman hayati di Taman Nasional Komodo.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama pelaku wisata di daerah itu menggelar rapat yang membahas sejumlah persoalan yang muncul yang menghambat pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.

Rapat dipimpin Kepala Dinas Perhubungan Gayetanus Dangur disepakati sejumlah hal yakni mengurangi kesalahpahaman antara tamu dan warga lokal, memberikan pelayanan yang ramah, serta melindungi investor yang menanamkan modalnya di Manggarai Barat.

“Setelah rapat, disepakati akan dilakukan sosialisasi kepada kepada stakeholder untuk mencegah terjadinay miskomunikasi di lapangan,” kata Konsultan Silvia Resor Labuan Bajo, Johanes Don Bosco. (palce amalo/dari MI))

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.