Kupang–Berbagai daerah mulai melakukan persiapan untuk memantau gerhana matahari total (GMT) yang akan berlangsung 9 Maret 2016.
Di antaranya BMKG Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan melakukan pemantauan dari lantai 2 sebuah masjid Kelapa Lima, Kota Kupang.
Rencananya BMKG akan menggunakan satu teropong untuk memantau gerhana, dan satu teropong lagi akan dimanfaatkan untuk mengirim gambar ke layar lebar yang ditempatkan di lantai 1.
“Ruangan di lantai satu menampung sekitar 100 orang akan dimanfaatkan warga untuk menonton gerhana,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG NTT Sumawan seperti diberitakan harian Media Indonesia, Jumat pekan lalu.
Ia minta warga tidak melihat langsung gerhana matahari tanpa mengenakan kacamata hitam. “Tidak boleh lihat ke atas,” ujarnya.
Untuk dapat melihat gerhana, BMKG menyiapkan kacamata khusus yang dapat digunakan secara bergantian oleh warga. Karena kacamata terbatas, ia minta warga yang tidak kebagian tetap berada di dalam ruangan untuk menonton gerhana melalui layar lebar. Di NTT, gerhana akan dilihat sekitar 70 persen dari 22 kota.
Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan pihaknya tidak memiliki persiapan khusus untuk menonton gerhana matahari, termasuk meliburkan siswa sekolah dan pegawai negeri sipil.
“Dinas Pariwisata tidak ada persiapan khusu terkait dengan gerhana matahari. Masyarakat di sini kan menganggap gerhana matahari itu biasa,” ujarnya. (gma/sumber: mi)