Besok, Perajin Tahu Tempe di Kupang Tidak Mogok

  • Whatsapp

KUPANG—LINTASNTT.COM: Perajin tahu dan tempe di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak ajakan mogok produksi sebagai protes mahalnya harga bahan baku kedelai.

“Semua karyawan saya menolak mogok. Kalau mogok nanti mereka tidak bekerja dan tidak punya pendapatan,” kata Eko, pemilik Pabrik Tahu ‘Bulan Purnama’ di Kelurahan Oebufu, Minggu (8/9). Ia mengaku tahu ajakan mogok nasional tersebut, namun hal itu bukan menyelesaikan persoalan.

Sebaliknya ia minta pemerintah bekerja keras menurunkan harga kedelai yang kini sudah mencapai Rp490.000 per 50 kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp420.000 per 50 kilogram. Tingginya harga kedelai mengakibatkan harga tahu dan tempe di pasaran juga naik. “Tahun ini harga kedelai sudah naik dua kali yaitu saat pengumuan penaikan harga BBM dan kenaikan saat ini” katanya.

Menurutnya penaikan harga kedelai tersebut dibarengi dengan penaikan harga jual tahu. Jika sebelum penaikan harga kedelai, Eko menjual tahu seharga Rp68.000 per papan, kini naik menjadi Rp72.000 per papan. Sedangkan tahu ukuran besar dijual Rp4.000 per empat potong. Untuk ukuran kecil dijual Rp2.000 per empat potong.

Muhidin, perajin Tahu asal Kelurahan Bakunase juga mengatakan tidak akan mogok kerja. Menurut Dia pemerintah bisa menurunkan harga kedelai dengan melakukan subsidi. Jika tidak, harga kedelai dikhawatirkan terus melonjak dan akan menimbulkan kerugian besar bagi perajin tahu dan tempe. “Kami sudah koordinasi dengan perajin tahu tempe lainnya untuk mogok, tetapi mereka menolak,” kata Dia. (GBA)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.