Kupang – Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti Masneno dari PBB, Selasa (22/10) siang menemui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Cornelis Wadu dan jajarannya di kantor BPBD NTT.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut hasil pertemuan mereka dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta pekan lalu, terkait dengan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) bagi 5.700 KK korban badai seroja di kabupaten Kupang,NTT yang belum mendapatkan bantuan.
“Koordinasi kami dengan BNPB Minggu kemarin masih bisa untuk diupayakan bantuan bagi 5.700 korban yang belum namun perlu ada permohonan perpanjangan R3P, Karena kewengan ajukan perpanjangan R3P itu ada di provinsi maka kami datang koordinasi ke BPBD provinsi agar permohonan R3P itu bisa dilakukan atau ada cara lain lewat dana hibah untuk mengcover 5.700 KK itu,”kata Dessy Ballo-Foeh kepada Cornelis Wadu dan sejumlah kepala bidang (Kabid) BPBD NTT.
Cornelis Wadu mengatakan BPBD NTT bukan sebagai pengambil keputusan soal perpanjangan waktu R3P tersebut. Namun pihaknya akan membantu berkoordinasi dengan BNPB pusat agar dalam sisa waktu yang ada R3P bagi 5.700 para korban bisa direalisasikan.
Ia meminta kepada Dessy, Sakti dan Natan untuk berkoordinasi dengan pemkab Kupang dalam hal ini BPBD kabupaten Kupang untuk secepatnya menyiapkan dokumen administrasi yang berkaitan dengan permohonan realisasi R3P tersebut.
“Waktunya sisa beberapa bulan Desember 2024 ini batas waktunya. Dengan waktu yang mepet ini coba disiapkan secepatnya dokumen administrasi yang dibutuhkan, kita bantu untuk supaya bisa direalisasi. Kalau dari sumber DSP (Dana siap pakai) untuk Seroja itu sudah closed, tapi dari dana Hibah bisa, Ada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) yang mengatur soal dana hibah, tapi dokumen administrasi harus disiapkan cepat dan tepat. Kalau bisa paling lambat Senin Minggu depan sudah kita ajukan,”kata Cornelis Wadu. (Jmb)