Tragedi Futsal di TTS, Tiga Rumah Dibakar Pasca Kematian Marjon

  • Whatsapp
Rumah Warga yang Mengalami Kerusakan Usai Diserang/dok Polisi

SoE – Pengeroyakan yang mengakibatkan tewasnya Marjon Mengga, 22, warga Desa Hane, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada 2 Agustus 2023, berbuntut panjang.

Sejumlah warga dari luar Desa Hane menyerbu dan membakar tiga unit rumah milik Yunus Tanoen dan Oktovianus Faot di RT 01/RW01 desa Hane pada Kamis (3/8) sekitar pukul 13.30 Wita. Tak hanya itu rumah milik Artho Talon di wilayah itu juga dilempari dan mengalami kerusakan.

Read More

Kepala Desa Hane, Sergius Paulus Faot, Jumat (4/8) pagi menginformasikan kejadian tersebut kepada lintasntt.com.

Menurut Kades Sergius, warga setempat lari menyelamatkan diri saat kelompok warga tersebut menyerang mereka. Polisi dan TNI dikatakan sempat datang ke lokasi namun saat tiba di sana, para pelaku telah melarikan diri.

Kasat Reskrim Polres TTS, Joel Ndolu yang dikonfirmasi menyampaikan kejadian pembakaran dan pengrusakan rumah tersebut masih diselidiki. Begitu juga kasus pengeroyokan yang menewaskan Marjon Mengga sudah masuk tahap penyidikan.

Dijelaskan kasus tewasnya Marjon di RSUD SoE bermula dari Pertandingan futsal di Hane pada 31 Juli 2023. Saat itu, korban Marjon dan korban Dion Benu sedang menonton pertandingan futsal

Saat bola keluar dari lapangan, Marjon bangun untuk mengambil bola tersebut, namun seorang penonton bernama Arto, memukul Marjon. Saat ini, Arto menjadi saksi. Kemudian pada 2 Agustus 2023 korban Marjon dan Dion menuju rumah Arto untuk berdamai. Korban mengetuk pintu tapi tidak ada orang, saat itu tiba-tiba datang massa langsung memukul kedua korban hingga berdarah.

Kemudian jelas Kasatreskrim, datang dua orang saksi melerai korban, namun korban masih sempat dipukul. Selanjutnya keduanya dibawa oleh 2 orang saksi yang melerai tadi, ke kantor desa. Dari sana, ia dilarikan ke rumah sakit oleh Bhabinkamtibmas.

Kasatreskrim Joel belum memastikan kalau ada kaitan antara kasus pengeroyokan yang menewaskan Marjon dengan kasus pembakaran dan pengrusakan rumah tersebut . “Kita masih selidiki,” jelas kasat Joel lewat layanan WhatsApp, Jumat pagi.

Minta Atopsi

Sementara itu Naboposar Bansae dari pihak keluarga korban menyampaikan, seusai pemakaman Marjon, pihak keluarga akan menemui pihak Polres TTS untuk meminta dilakukan atopsi jenasah karena dari kondisi tubuh korban, keluarg menduga kalau Marjon disiksa lebih dahulu berjam-jam sebelum dibawa ke rumah sakit.

Pihaknya juga melihat ada indikasi pembiaran oleh warga yang menyaksikan penganiayaan berlangsung.

“Usai pemakaman kami akan bergerak ke polres meminta untuk dilakukan atopsi karena kondisi korban sangat parah dan terkesan korban sengaja disiksa dan ada pembiaran dari orang yang melihat penganiayaa,”kata Bansae.

Dia mengatakan polisi harus obyektif dalam menentukan tersangka dalam kasus itu. “Ini pelaku bukan lima enam orang, lebih dari itu jadi kami minta polisi obyektif dalam menentukan tersangka,”kata Bansae. (jmb)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *