Kupang–Persoalan listrik an internet menjadi faktor utama bagi sekolah menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Piter Manuk di Kupang, Senin (4/4) mengatakan pada ujian nasional (UN) 2016 hanya diikuti 32 sekolah.
Sekolah-sekolah tersebut terletak di daerah perkotaan yang tidak mengalami kendala listrik dan internet
Sedangkan sekolah yang tidak menggelar UN berada di wilayah perdesaan. Sekolah-sekolah tersebut tetap menggelar UN, namun menggunakan sistem manual seperti yang berlaku selama ini.
Akan tetapi sekolah penyelenggara UNBK tersebut telah bertambah dari tahun sebelumnya hanya satu sekolah, kini menjadi 32 sekolah.
Peter mengatakan, pihaknya terus berupaya sehingga nantinya seluruh sekolah bisa menyelenggarakan UNBNK. “Upaya kami ialah nanti seluruh sekolah menggelar UNBK,” ujarnya. (gma)