Kehabisan Makanan, Agus Woro Minta Dievakuasi Tim SAR

  • Whatsapp
Evakuasi Agus Woro/Foto: lintasntt.com

Kupang – Agus Woro, pria berusia 56 tahun yang memanjat tower radio milik Kantor Sinode GMIT di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya bersedia dievakuasi, Senin (14/8/2023).

Agus naik tower setinggi 65 meter sejak Selasa (8/8/2023) pagi sambil membawa tas yang didalamnya berisi bendera merah putih, spanduk, air minum dan tiga potongan kayu. Dengan demikian, Agus telah berada di puncak tower tersebut selama 7 hari.

Read More

Kepala Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Muhdar mengatakan,
Operasi penurunan Agus Woro berlangsung 1,40 menit. “Pelaksaanan evakuasi berlangsung sukses, kondisinya masih sehat walafiat,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Muhdar, pada Minggu (13/8), Agus membuang surat dari atas tower minta dievakuasi oleh tim SAR. “Tentunya sesuai surat permintaan dan juga kondisi stok makanan habis dan kondisi sudah mulai melemah,” tambahnya.

Sebelumnya, tim SAR berkali-kali membujuk Agus agar turun dari tower, namun menolak. Bahkan, ia mengancam bunuh diri dengan terjun dari atas tower. Ancaman tersebut membuat tim SAR gagal mengevakuasi Agus.

Setelah permintaan evakuasi tersebut, SAR mengirim dua orang ke puncak tower untuk menurunkan Agus yakni Cosmas Bria dan Thimotius Aprintinus.

“Saat saya tiba di puncak tower, tidak ada makanan, hanya sedikit air mineral. Dia duduk di besi dan di samping besi dibentangkan tiga potongan kayu,” kata Cosmas Bria. Selanjutnya, ia dikenakan peralatan SAR dan membawanya turun disambut dengan tepuk tangan ratusan warga yang menyaksikan operasi penurunan Agus tersebut.

Kapolresta Kota Kupang Kombes Rishian Budiaswanto mengatakan, Agus langsung dilarikan dengan mobil ambulas ke klinik untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Kondisinya baik, kita akan tindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan jiwa. Kalau ada indikasi kuat, dibawa ke RSJ (rumah sakit jiwa),” ujarnya.

Adapun tuntutan yang pria asa Inerie, Kabupaten Ngada ini yakni ingin bertemu penjabat di NTT dan juga di Jakarta agar langsung menyampaikan tuntutannya mengenai sejumlah persoalan di Tanah Air seperti narkoba dan genosida. (*/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *