Israel Gencarkan Serangan Paling Mematikan ke Gaza

  • Whatsapp
Anak-Anak Gaza Jadi Korban Perang
Anak-Anak Gaza Jadi Korban Perang

Gaza: Puluhan orang tewas akibat gempuran-gempuran militer Israel (IDF) ke kawasan Shujaiah, Gaza, Ahad (20/7/2014). Hingga berita ini ditulis, ada lebih dari 50 orang, hampir 20 di antaranya anak-anak, yang tewas akibat gempuran militer Israel selama seharian.

Direktur rumah sakit setempat, Naser Tattar mengatakan ada sekitar 400 orang terluka. Dengan demikian sampai tadi malam hampir mencapai 400 warga Palestina yang tewas dan 2.600 lain terluka dalam gempuran Israel ke Gaza selama hampir dua pekan terakhir.

Adapun di sisi Israel ada 2 warga sipil, lima tentara yang tewas, serta lebih dari 50 tentara terluka akibat serangan roket balasan milisi Hamas.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berada di Tepi Barat mengecam gempuran IDF ke Shujaiah. Abbas yang berasal dari faksi Fattah lalu mendeklarasikan tiga hari masa berkabung untuk korban serangan paling mematikan IDF sejak hampir dua pekan lalu di wilayah Gaza.

IDF mengklaim serangan ke Shujaiah dilakukan karena pusat komando milisi Hamas, membuat roket dan membangun terowongan untuk meneror kawasan Israel. Hamas, tutur juru bicara IDF, telah menembakkan lebih dari 140 roket ke Israel dari kota itu.

IDF juga membela diri telah menyebarkan pesan dan selebaran kepada warga Shujaiah untuk mengungsi karena pihaknya akan menggempur milisi di sana.

Di tengah pertempuran, sempat disepakati gencatan senjata selama dua jam–pukul 13.30-15.30 waktu setempat–untuk distribusi bantuan kemanusian seperti ang diminta Palang Merah Internasional. Namun, belum satu jam berjalan pertempuran kembali berlangsung.

Selain di Shujaiah, pertempuran juga terjadi di wilayah Gaza lainnya. Setelah 10 hari menggempur lewat serangan roket di udara, sejak tengah pekan lalu IDF menerjunkan pasukan darat untuk menekan pejuang Hamas. Seperempat dari korban tewas di Gaza terjadi setelah IDF meluncurkan serangan darat.

Akibat gempuran Israel, jutaan warga di Gaza kekurangan pasokan air dan listrik. Puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka akibat gempuran IDF ke Gaza. Badan PBB, UNRWA, menyatakan sekitar 63 ribu warga Palestina berada di 55 pengungsian yang mereka operasikan di Gaza.

“Hidup di sini seperti dalam sebuah penjara…tidak, penjara (sepertinya) lebih baik,” tukas Muqayad yang bersama putranya, Areej, 10 mengungsi ke kamp yang dibangun di sebuah sekolah. (sumber: metrotvnews.com/Reuters/AP/Al Jazeera/AL Arabiya)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *