Jakarta–Lintasntt.com: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menerima 16 pesawat fighter lead in trainer (melatih calon penerbangan tempur), T-50i Golden, buatan negeri gingseng. Pesawat senilai US$400 juta itu akan menggantikan pesawat latih Hawk MK 53 yang sudah berumur puluhan tahun.
Pesawat buatan Korean Aerospace Industries itu memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, pesawat ini mampu mengangkut persenjataan seberat 5 ton. Pesawat ini juga dilengkapi kanon gatling internal tiga laras general dynamics 20 milimeter yang mampu menyemburkan dua ribu peluru per menit.
Kanon ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepat di leading edge extension pesawat. Lima external station pada bagian under fuselage dan under wing serta dua missile launcher rail pada wing tip untuk membawa semua jenis bom, rudal atau roket.
Sebagai pesawat tempur, Golden Eagle memiliki spesifikasi mumpuni. Pesawat ini ditenagai dengan mesin General Electric F404-GE-102. Mesin tersebut mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds dengan after burner dan 11.000 pounds dengan tenaga mil power.
Kecepatan maksimalnya 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1600 km/jam). Bobot maksimalnya mencapai 14 ton. Pesawat ini juga mampu menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki dari permukaan laut.
Sekilas, disainnya mirip dengan F-16. Keduanya memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta kemiripan lainnya, sehingga ia sering disebut ‘Baby Falcon’. Perbedaannya hanya pada lubang masuk jet yang ada dua di bawah sayap, bukan di bawah perut seperti F-16. Delapan pesawat telah memiliki warna biru khas tim akrobatik TNI AU ‘Elang Biru’. Delapan lainnya berwarna kamuflase hijau untuk misi tempur. (metrotvnews.com)
