Melki-Johni Paparkan Capaian 10 Program Prioritas, Dorong UMKM hingga Transformasi Ekonomi NTT

  • Whatsapp

Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma (Melki-Johni) memaparkan arah pembangunan daerah melalui 10 program prioritas (Dasar Cita) yang menjadi fondasi penguatan UMKM dan transformasi ekonomi NTT.

Pemaparan tersebut disampaikan dalam Media Gathering bersama insan pers di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (19/12/2025).

Gubernur Melki menegaskan bahwa pembangunan ekonomi NTT diarahkan dari hulu ke hilir, memastikan potensi dari ladang dan laut dapat masuk ke pasar secara efisien, modern, dan aman. Pemerintah Provinsi NTT mendorong agar produk lokal memiliki kualitas yang baik, harga terjamin, serta mampu bersaing di pasar.

“Dari ladang dan laut, produk NTT harus masuk pasar dengan kualitas yang baik, harga terjamin, dan mampu bersaing,” ujar Gubernur Melki.

Ia menjelaskan, program One Village One Product, One Community One Product, dan One School One Product menjadi strategi utama pengembangan potensi ekonomi dari tingkat desa, sekolah, hingga komunitas. Hingga saat ini, tercatat 44 produk unggulan dan 190 UMKM telah didorong untuk masuk ke pasar.

Sebagai etalase produk lokal, Pemprov NTT juga telah menghadirkan 9 NTT Mart di berbagai wilayah serta Dapur Flobamorata di Kupang guna memperkuat gerakan Beli NTT. Ke depan, pemerintah menargetkan seluruh kabupaten/kota memiliki NTT Mart sebagai pasar bagi produk UMKM daerah.

Selain penguatan UMKM, Gubernur Melki memaparkan sejumlah program prioritas lainnya, mulai dari penguatan pangan lokal, pengembangan pariwisata sebagai penggerak ekonomi, perlindungan jaminan sosial dan kesehatan, penguatan Posyandu tangguh, pembangunan sekolah vokasi berbasis potensi daerah, hingga percepatan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, dan rumah layak huni.

Pada sektor fiskal, pemerintah daerah menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi potensi daerah, pengurangan kebocoran, serta inovasi pelayanan publik. Transformasi ekonomi NTT juga diarahkan dari pola konsumtif menuju produktif agar perputaran uang lebih banyak terjadi di dalam daerah.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan daerah. Menurutnya, peningkatan kepatuhan pajak, khususnya pajak kendaraan bermotor, berpotensi menambah PAD hingga lebih dari Rp100 miliar, bahkan mendekati Rp200 miliar.

“Dengan kesadaran bayar pajak, kita bisa membangun daerah, bangsa, dan negara. Ini perlu terus dikampanyekan,” tegas Wagub Johni.

Ia juga mengajak insan pers untuk turut berperan aktif mengedukasi masyarakat terkait perubahan pola konsumsi yang lebih sehat dan produktif. Wagub Johni menyoroti tingginya konsumsi siri pinang, rokok, dan minuman keras di NTT yang nilainya mencapai triliunan rupiah per tahun, termasuk konsumsi pinang yang diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Menurutnya, sebagian pengeluaran tersebut dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi anak. “Kalau pengeluaran harian Rp50 ribu sampai Rp100 ribu untuk rokok dan pinang, dikurangi 50 persen saja. Sisanya bisa untuk beli telur, ikan, atau makanan bergizi bagi anak-anak,” ujarnya.

Wagub Johni menegaskan bahwa pemenuhan gizi yang baik sejak dini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak, bahkan sejak masa kehamilan. Dengan pengelolaan keuangan keluarga yang lebih baik, sebagian besar keluarga di NTT dinilai mampu menyediakan asupan gizi minimal bagi anak-anaknya.

Ia menambahkan, pengurangan konsumsi rokok dan minuman keras tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kebersihan lingkungan dan kualitas hidup keluarga. Karena itu, ia berharap media turut mengampanyekan hidup sehat dan pengelolaan keuangan keluarga kepada masyarakat.

Media Gathering ini menjadi ruang dialog antara pemerintah daerah dan insan pers untuk memperkuat sinergi, sekaligus mengajak media mengawal pelaksanaan program pembangunan secara objektif, kritis, dan berkelanjutan demi terwujudnya NTT yang lebih mandiri dan sejahtera. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *