Dinas Peternakan Kota Kupang Minta Tambahan Vaksin Rabies

  • Whatsapp
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Kota Kupang Ritha Lay/Foto: lintasntt.com

Kupang – Kota Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur sedang terkepung wabah rabies. Wabah rabies sudah menyebar hampir di seluruh kabupaten tetangga yang mendatangkan kepanikan di tengah masyarakat. Dalam kondisi tersebut, Dinas Peternakan Kota Kupang hanya memiliki stok 1.000 dosis vaksin.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Kota Kupang Ritha Lay mengatakan, pihaknya menerima 5.000 dosis vaksin rabies untuk hewan penular rabies sejak 2023. Dari jumlah itu, 4.000 dosis sudah terpakai.

“Kamis lalu ada pertemuan dengan Kepala BNPB, dan kita sudah ajukan permintaan tambahan vaksin lewat Dinas Peternakan Provinsi,” kata RItha Lay, Senin (24/6.2024).

Berkurangnya vaksin tersebut karena dinas peternakan melakukan vaksinasi terhadap anjing milik warga yang tersebar di 51 kelurahan. Meskipun sudah melakukan vaksinasi, sampai 24 Juni, masih banyak anjing milik warga yang belum mendapat giliran vaksinasi. Karena itu, lanjutnya, dinas peternakan sudah minta tambahan vaksin sebanyak 1.000 dosis, namun baru 100 dosis yang dijadwalkan tiba dalam Waktu dekat.

Vaksinasi terhadap anjing di Kota Kupang digencarkan menyusul meninggalnya seorang warga setelah digigit anjing rabies dua bulan sebelumnya di Kelurahan Naikolan. “Tetapi kita tidak tahu siapa punya anjing yang gigit itu, dan kasus ini juga tidak dilaporkan ke kami,” ujarnya.

Untuk itu, vaksinasi terhadap anjing di kelurahan tersebut dilaksanakan selama beberapa hari. Namun, sampai saat ini, Anjing yang menggigit warga hingga meninggal, tidak tertangkap. Selain itu, juga tidak diketahui, korban yang meninggal positif rabies atau bukan.

“Walaupun belum ada kasus rabies pada manusia, sejak 2023, kami sudah bekin edaran untuk informasikan kepad masyarakat bahwa hewan peliharaan kalau mau divaksin oleh tenaga medis, diserahkan untuk divaksin,” kata Dia.

Untuk mengetahui total anjing di setiap kelurahan, tambah Ritha, Dinas Peternakan Kota Kupang menyurati seluruh kelurahan untuk mendata seluruh anjing. Data tersebut yang akan digunakan untuk pengadaan vaksin antirabies. “Kita belum punya data sehingga datang bantuan dari pemerintah pusat lewat dinas peternakan provinsi, cuma 5.000 dosis saja,” ujarnya.

Pasca adanya laporan anjing menggigit warga hingga meninggal tersebut, warga Kota Kupang mulai sadar dan meminta dinas peternakan melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan mereka. Bahkan, ada warga menelepon ke kantor dinas peternakan minta agar petugas melakukan vaksinasi anjing.

Hanya saja, saat ini Dinas Peternakan Kota Kupang menunggu data populasi anjing di setiap kelurahan yang nantinya acuan bagi dinas peternakan meminta vaksin rabies ke BNPB melalui Dinas Peternakan Provinsi NTT.

“Dengan merebaknya kasus, masyarakat mulai sadar untuk vaksin anjing karena animo masyarakat mulai tinggi, mereka melakkan permintaan melalui telepon minta tolong datang vaksin anjing,” ujarnya.

Ritha berharap seluruh lurah merespon permintaan data anjing di setiap kelurahan untuk menjadi dasar permintaan vaksin antirabies ke pemerintah pusat. (gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *