RPB Sumlili Tak Lagi Berfungsi, KSU Talenta Setop Potong Sapi

  • Whatsapp

Kupang – Rumah Produk Bersama (RPB) di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tak lagi berfungsi setelah Koperasi Serba Usaha (KSU) Talenta Kupang menyetop aktivtas pemotongan hewan di RPB tersebut sejak April 2024.

Plt Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT, Philip Bere kepada https://lintasntt.com, Senin (1/7/2024) menginformasikan KSU Talenta menghentikan aktivtas pemotongan sapi di RPB tersebut karena ada rencana pekerjaan pembenahan plafon dan lantai ruangan bangunan.

Selain itu juga karena KSU Talenta tengah melakukan perubahan AD/ART.

“Belum lanjut operasional karena KSU Talenta lagi perubahan AD/ART karena pemisahan aset dan kami
masih menunggu anggaran kementerian koperasi untuk penambahan pekerjaan untuk plafon, lantai dan ada ruangan konstraid yang ada toilet itu,” kata Philip Bere.

Dijelaskan usai bangunan tersebut dikerjakan tahun 2023, pemprov NTT melakukan kerjasama dengan KSU Talenta Kupang untuk mengelola RPB tersebut.

“Talenta kelola cuma-cuma tak ada kompensasi apapun sebagai pendapatan untuk daerah. Nanti dikelola dulu, satu tahun baru kita evaluasi untuk menghitung untuk tentaikan berapa besar dana yang harus diberikan kepada daerah sebagai pendapatan,” katanya.

KSU Talenta mulai mengelola RPB tersebut dengan melakukan pemotongan pertama di bulan Oktober dan Desember 2023 kemudian di tahun 2024 di bulan Maret dan April juga dilakukan pemotongan sapi untuk dijual.

Namun dalam melakukan aktifitasnya ditemukan persoalan yang kaitannya dengan kegiatan produksi daging yakni plafon ruangan yang belum ada, lantai yang tidak standar dan ruangan yang dekat toilet.

Dikatakan dalam perencanaan hingga kontrak pekerjaan tidak tercantum tiga item kerja tersebut sehingga pihaknya kemudian mengusulkan permintaan tambahan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk membenahi tiga item kerja tersebut.

“Kalau kementerian sudah alokasikan anggaran itu, kita benahi dan setelah itu mungkin kita sudah bisa koordinasi dengan pihak ketiga untuk difungsikan lagi,” katanya.

Dikatakan pembangunan RPB tersebut menggunakan anggaran kementerian koperasi sebesar Rp 8 miliar lebih untuk fisik bangunan dan peralatan penunjang operasional.

Bangunan tersebut dibangun dalam luasan lahan sekitar 2 hektare yang rencananya selain rumah potong hewan juga difungsikan sebagai pembibitan sapi dan penghasil pakan ternak.

“Makanya disebut Rumah Produksi Bersama karena bukan hanya untuk potong hewan (sapi) tapi di area itu juga untuk pembibitan sapi dan produksi pakannya,”kata Philip Bere yang menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek pekerjaan RBP tersebut.(Jmb)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *