Categories: Politik

Enam Perempuan Wakil Rakyat NTT Gagas Kaukus Perempuan Parlemen

Pelatihan Orientasi bagi Penggagas KKP/Foto: Gamaliel

Kupang–Lintasntt.com: Enam perempuan anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) menggagas pembentukan Kaukus Perempuan Parleman (KPP) yang bertugas memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan hak-hak perempuan.

Ketua KPP NTT Merci Piwung di Kupang, Selasa (2/9) mengatakan perempuan anggota DPRD NTT berkomitmen mengesampingkan ego sektoral masing-masing untuk bersama-sama berjuang demi kepentingan perempuan.

Di antaranya meningkatkan partisipasi perempuan dalam setiap pengambilan kebijakan publik, mendorong terwujudnya tata pemerintahan dan kebijakan anggaran yang berwawasan gender, serta meningkatkan akses, kontrol, dan partisipasi perempuan dalam setiap tahapan pembangunan.

Selain itu juga bertugas memperkuat jejaring bersama masyarakat sipil, media massa, eksekutif, yudikatif dan akademisi dan memperkuat solidaritas bersama komunitas korban, pejuang dan pelaku perubahan sosial. Enam perempuan itu ialah Andriana Kosi, Yeni Veronika, Kristien Samiyati Pati, Aleta Kornelia Baun, Kristofora Batang dan Merci Piwung.

Dalam konteks lokal, menurut Merci, pihaknya mengupayakan kebijakan dan program untuk menuntaskan persoalan perdagangan manusia yang sedang marak di daerah itu, serta meningatkan kesadaran akan perlindungan anak, isu perdagangan anak, sampai isu pernikahan dini.

Sebenarnya lembaga informal ini dibentuk sejak Februari 2015, namun pengurusnya belum dilantik. Sesuai rencana pelantikan pengurus KPP periode 2015-2019 akan digelar dalam waktu dekat. “Anggota legislatif perempuan sepakat menghidupkan kembali KPP menjadi lembaga yang mampu bekerja secara efektif,” kata Dia.

Sementara itu jelang pelantikan pengurus, Hasnah dari The International Republican Intitute (IRI) menggelar pelatihan orientasi bagi penggagas KKP guna membekali mereka dengan berbagai isu yang berhubungan dengan perempuan

Direktris Rumah Peremuan Kupang Libi SinlaeloE Ratuarat mengatakan kasus-kasus yang berhubungan dengan anak dan perempuan masih menjadi masalah serius di Kupang. Kendati begitu menurut Dia, perhatian kepada anak-anak dan perempuan dari pemerintah daerah masih minim. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

PLN Dukung Petualangan Hijau Touring Motor Listrik dari Jakarta, Labuan Bajo Hingga Bajawa

Kupang Dalam upaya mendukung transisi energi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission 2060, PLN…

4 hours ago

Dokter PTT di Kupang Belum Gajian Sejak Januari, Kadis Kesehatan: Sudah Bayar Januari dan Februari

Kupang - Sejumlah dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)…

5 hours ago

Gempa Magnitudo 4,9 Terjadi di Tenggara Rote Ndao

Kupang - Gempa bumi dengan magntudo 4,9 terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur,…

12 hours ago

Pesan Bijak Kolonel SPK untuk Persada Lewo Tanah: Jaga Kelestarian Alam dan Air

Lewoleba - Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi (SPK) melanjutkan kunjungan…

12 hours ago

Mama Sindi Minta Maaf ke Anak “Maafin Mama Anak Momang Molas”

Kupang - Sebuah akun facebook bernama Mamaa Sindi mengunggah foto mama Sindi bersama seorang anak…

16 hours ago

Total Indonesia Punya 2 Kapal Pembangkit Listrik Terapung

Surabaya - Indonesia kini memiliki dua Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau (Barge Mounted Power Plant/BMPP)…

1 day ago