Wisata Menonton Ikan Paus di NTT Mulai 2018

  • Whatsapp
Jumpa Pers Menonton Ikan Paus/Foto: Lintasntt.com

Kupang–Wisata menonton ikan Paus yang digagas The Nature Conservancy (TNC) bersama Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2016, dijadwalkan mulai jalan 2018.

Wisata menonton Paus bertujuan menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke daerah ini sekaligus mendongkrak pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah.

Read More

“Kita targetkan semoga tahun depan sudah bisa berjalan wisata menonton ikan paus ini sehingga NTT semakin dikenal oleh banyak orang,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu dalam jumpa pers di Kupang, Kamis (15/6/2017).

Pada saat yang sama, Dinas Pariwisata bersama TNC dan mengelar Lokakarya Rencana Bisnis Wisata Menonton Paus di Nusa Tenggara Timur yang juga dihadiri pejabat dari Kemenko Maritim dan ahli Cetacean Oseanik dari Austria, Benjamin Kahn, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, dan Kepala Balai Konservasi Kelautan dan Perairan Nasional (BKKPN)  Kupang Ikram Sangadji.

Marius mengatakan sejak dulu perairan Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah perlintasan paus. Ada 18 jenis paus yang melintasi perairan ini, dan dua jenis di antaranya langka yakni paus Biru (Balaenoptera Musculus) dan paus Sperma (Physeter Macrocephalus). Sesuai rencana, wisata menonton ikan paus akan dipusatkan di tiga titik yaitu Solor-Lewotobi di Kabupaten Florest Timur, Ile Ape-Lamalera di Kabupaten Lembata dan Alor-Pantar di Kabupaten Alor.

“Oleh karena itu saya berharap agar pengusaha-pengusaha bisa mengambil peluang ini baik itu untuk mendatangkan kapal-kapal pesiar atau kapal yang layak digunakan dan disewa oleh wisatawan untuk menonton ikan paus ini,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Benjamin Kahn penelitian terhadap jalur lintasan ikan paus ini sudah dilakukan sejak tahun 1999 mulai dari kawasan pulau Komodo, Alor hingga ke Lembata.

“Saya sudah meneliti migrasi ikan paus di wilayah perairan NTT. Dan wilayah NTT merupakan lokasi migrasi ikan paus yang sangat potensial,” ujarnya. Lokasi-lokasi migrasinya ada pada selat wetar, Pantar, Laut Sawu serta Lembata serta beberapa kawasan perairan seperti Raja Ampat di Papua Barat.  (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.