Lewoleba – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur kembali mengeluarkan lahar dan awas panas pada Jumat (10/6/2022). Aliran lava terpantau meluber ke sisi timur tenggara gunung, tak kurang dari 500 meter dari kawah.
Ketua Tim Tanggapan Darurat Erupsi Gunung Ile Lewotolok dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung Umar Rosadi mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat waspada terkait dengan peningkatan aktivitas gunung tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Lembata mewaspadai guguran awan panas dan banjir lahar dingin yang bisa terjadi kapan saja,” katanya saat rapat bersama di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Jumat (10/6/2022).
Pasalnya, saat ini aliran lava telah memenuhi kawah bahkan meluber ke arah timur tenggara sejak 2 Mei 2022. Meskipun pada 9 Juni 2022, pergerakan lava terpantau melambat. Sedangka, peningkatan aktivitas lava di puncak Ile Lewotolok, terpantau sejak 23 Mei melalui citra satelit.
“Sepanjang dia (lava) hanya mengalir saja dan masih diatas, tidak berbahaya. CCTV sudah dipasang di sana. Setelah 6 Juni dan 9 Juni, tidak ada penambahan aliran lava lagi. Kita inginkan aliran lava itu berhenti, namun siapa yang berani memerintah alam,” kata Akhmad Basuki.
Ia menjelaskan, potensi munculnya awan panas jika aliran lava itu membentuk gundukan besar dan berpotensi longsor. “Di situ letak berbahayanya. jika aliran lava itu berhenti dengan membentuk sudut (menyudut), dipastikan aliran masih lambat,” jelasnya. (*/gma)
