Depok–Nurbaeti, 44 tahun, ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Gaperi RT1/RW9 Blok CN 6 Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, Sabtu siang, 18 Juli 2015. Polisi saat ini tengah melacak keberadaan telepon seluler korban yang hilang untuk memburu pelaku. Semasa hidupnya, korban bekerja sebagai wartawan lepas.
Kepala Kepolisian Sektor Bojonggede Komisaris Ganet mengatakan telepon seluler milik korban yang hilang masih dalam keadaan aktif. “Kami masih mencari ponselnya yang hilang. Sebab, kadang aktif saat ditelpon,” kata Ganet, Ahad, 19 Juli 2015.
Polisi, kata dia, terus melakukan pengembangan dengan sejumlah bukti yang ada. “Polisi baru tahu ada penemuan mayat pukul dua saat informasi itu masuk ke Polsek, dan kami langsung melakukan olah TKP dibantu dengan tim Polres,” ucapnya.
Sebelumnya, kakak korban, Ruwaidah Azizah, 46 tahun, mengatakan dia berkunjung ke kediaman adiknya, untuk mengajak halal bihalal lebaran ke Tebet, Jakarta Selatan. Namun, saat diketuk, sang adik tak juga membuka pintu rumah. Bahkan dari rumah tercium bau busuk. “Ditelepon tidak diangkat tapi nyambung,” kata Ruwaidah.
Saat itu, Ruwaidah langsung memanggil Joko Riwanto, 52 tahun, tetangga adiknya, untuk membuka pintu rumah. Ruwaidah bersama suaminya dan Joko masuk lewat pintu belakang yang tidak terkunci dan menemukan adiknya sudah tewas dengan tubuh bersimbah darah.
Ruwaidah mengatakan adiknya tinggal sendiri sejak setahun lalu. Awalnya, kata dia, Nurbaeti tinggal bersama ibunya di rumahnya. Tapi, begitu sakit orang tuanya tinggal di rumah kakak tertua Nurbaety, di Tebet, Jakarta Selatan.
Ruwaidah sejak awal curiga dengan keberadaan adiknya. Soalnya, biasanya adiknya memberi kabar kepada keluarga. Terlebih, saat lebaran. “Terakhir saya komunikasi tanggal 15 Juni kemarin. Terus rabu kemarin saya SMS tapi nggak dibalas,” ucapnya. (tempo.co)