Kupang– Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, mengadakan pertemuan tatap muka dengan warga Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Senin petang (11/11/2024).
Acara yang berlangsung di rumah Bapak Yeheskiel Maure ini dihadiri sekitar 50 warga setempat yang antusias mendengarkan paparan Johni dan menyampaikan berbagai aspirasi.
Dalam sambutannya, Johni mengungkapkan kunjungan kali ini adalah tindak lanjut dari rencana pertemuan yang sempat tertunda.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Melki Laka Lena sebagai calon gubernur.
“Program kerja kami mencakup pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, industrialisasi komoditas perkebunan, pemenuhan kebutuhan air, penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, penerangan, telekomunikasi, pendidikan gratis, dan perbaikan pelayanan kesehatan,” ujar Johni.
Ia menekankan bahwa semua program tersebut hanya bisa terwujud jika ia dan pasangannya memenangkan pemilihan, sehingga ia meminta dukungan penuh dari masyarakat Tuapukan dan NTT pada umumnya.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Bapak Yes Maure menyampaikan harapannya agar diskusi seperti ini terus dilakukan agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasi langsung kepada calon pemimpinnya.
Warga lainnya, Bapak Simon Nggadas, mengungkapkan kebahagiaannya atas kehadiran Johni, meskipun pertemuan kali ini sedikit terlambat.
Ia juga menyatakan komitmen warga Tuapukan yang berjumlah sekitar 2.000 pemilih untuk bekerja keras memenangkan pasangan Johni-Melki, dengan target 1.000 suara dari desa tersebut.
“Kami titip Desa Tuapukan kalau Bapak sudah duduk nanti. Jangan lupakan kami, apalagi di sini ada banyak warga Rote, sama seperti Bapak yang juga berdarah Rote,” ujar Simon.
Aspirasi lainnya disampaikan oleh Ibu Tarochi Sine Mboeik, yang berharap jika Johni terpilih, ia akan kembali mengunjungi masyarakat Tuapukan untuk mendengar keluh kesah mereka.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Paulus Ndun, Ketua RW 09, yang menyoroti masalah tata kota dan ketersediaan air bersih di Kupang Timur. “Di sini ada Waduk Raknamo dan Tilong, tapi airnya tidak sampai ke daerah kami. Kami kesulitan air bersih,” ungkapnya.
Selain itu, Paulus juga menyampaikan pentingnya dukungan terhadap produksi lokal, seperti pengolahan moke, yang menjadi salah satu mata pencaharian warga.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Johni menegaskan bahwa isu air bersih dan tata kota telah menjadi bagian dari program kerjanya.
Ia juga akan mengupayakan agar potensi lokal, seperti moke dan tuak, dapat diolah lebih produktif, baik sebagai gula maupun produk turunan lainnya.
“Untuk air bersih, ini sudah masuk dalam prioritas program kami. Tata kota juga akan kami benahi agar lebih baik lagi,” jawab Johni.
Di akhir pertemuan, warga mengajukan permintaan agar setiap dusun dapat memiliki satu sumur bor mengingat banyaknya rumah tangga yang bergantung pada air tadah hujan dan cekdam yang sering kering saat musim kemarau.
Selain itu, mereka juga berharap adanya sistem drainase yang memadai untuk mendukung pertanian setempat.
Johni menutup pertemuan dengan ajakan kepada warga untuk memberikan dukungan suara dalam Pilgub mendatang demi mewujudkan perubahan yang diimpikan bersama.(*)