Rote Barat – Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma bersama Bupati Rote Ndao Paulus Henuk mengajak Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji minum gula lontar di sela-sela kunjungannya di Dusun Maambota, Desa Persiapan Teu Esa, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Senin (23/6/2025) sore.
Sebelum minum gula lontar, Wagub memperkenalkan hasil olahan dari nira lontar itu kepada Menteri Wihaji, antara lain dicampur dengan tepung beras untuk membuat adonan yang digoreng menjadi kue cucur atau kue solo.
Selain itu, gula lontar juga dapat diolah menjadi gula lempeng seperti yang dijual di pasar tradisonal. Selanjutnya, Wagub mengajak Wihaji minum gula lontar tanpa dicampur dengan air. “Manis kayak orang Rote,” komentarnya.
Tidak berhenti di situ saja. Kali ini Wagub bersama Bupati Rote Ndao bersama Menteri Wihaji bersama-sama minum gula lontar yang dicampur dengan air di dalam ‘haik’ dan juga makan daun kelor yang telah direbus.
Haik adalah wadah setengah lingkaran dari daun lontar yang bisa diperuntukan untuk menampung air atau nira lontar, ada yang berukuran kecil dan juga berukuran besar. “Haik tidak bocor ya”? kata Wihaji. “Tidak bocor,” jawab seorang warga.
Menteri Wihaji berkomentar lagi “Manis kayak ibu-ibunya,” ujarnya, sambil berkelakar. “Aduh…aduh, kayak sopi-sopi,” tambahnya, yang membuat warga serta Wagub, Bupati Rote dan Wakil Bupati Rote Apremoi Dethan ikut tertawa.
Sebelum meninggalkan lokasi pertemuan, Menteri Wihaji membeli lima liter gula lontar sebagai oleh-oleh.
Di lokasi tersebut, menteri melakukan peletakan batu pertama pembangunan sumur bor bagi keluarga risiko stunting (KRS) serta menyerahkan bantuan nutrisi bagi keluarga di desa setempat. Pembangunan sumur bor tersebut didanai oleh Bank Mandiri sebagai bagian dari bantuan peningkatan akses air bersih bagi masyarakat Rote Ndao. (gma)
