Kupang – Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menerima kunjungan Tim Program Mentara atau Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia di Kupang, Jumat (7/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang Proyek Percontohan Pembangunan 2 Unit PLTS dengan total kapasitas 95 kWp di Desa Mata Redi dan Mata Woga, Kabupaten Sumba Tengah dan , pelaksanaan pelatihan di 42 lokasi penerima PLTS Dana Alokasi Khusus di Pulau Sumba.
Program ini juga telah mencakup pelatihan teknis dan non-teknis, penguatan BUMDes, serta pemanfaatan energi untuk meningkatkan nilai tambah pangan dan produk perkebunan lokal yakni kemiri, jahe dan serai.
Dalam pertemuan tersebut, Wagub Johni Asadoma mengapresiasi program Mentari di NTT sebagai wujud nyata pembangunan energi berkelanjutan.
“Ini merupakan bukti kuatnya hubungan serta komitmen kita dalam membangun NTT yang lebih baik ke masa depan. Saya juga berharap Program Mentari ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat NTT,” katanya.
Wagub juga minta Program Mentari bisa menyasar sampai ke seluruh daerah di NTT. “Provinsi ini mempunyai potensi energi Matahari yang sangat kuat, yang merupakan energi baru terbarukan yang merupakan energi masa depan bagi kita semua,” ujarnya.
Adapun Program Mentari merupakan sebuah kemitraan energi rendah karbon antara Inggris dan Indonesia yang berlangsung selama 5 tahun sejak 2020.
Jubir Tim Mentari Trio Jirmia Reza mengatakan, pihaknya akan menggelar sosialisasi dan penyerahan dokumen rencana umum energi daerah (RUED) NTT 2025-2034 di salah satu hotel di Kupang pada Selasa, 11 Maret 2025.
Dalam RUED tersebut sudah mengintegrasikan prinsip gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) guna memastikan transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan bertajuk “Merawat Pengetahuan, Merawat Bumi: Membangun Swasembada Energi Bersih dari Desa” juga bakaldihadiri oleh Gubernur Melki Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma.(gma)