Kalabahi – Sebanyak 71 persen tenaga kesehatan di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur telah menerima vaksin covid-19 sampai Jumat (19/2/2021). “Capaian itu bukan menunjukkan kegagalan atau kesuksesan, tetapi seberapa besar target itu memenuhi persyaratan untuk divaksin,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Alor, dokter Ketut Indrajaya.
Pelaksanaan vaksin covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Alor dimulai sejak 15 Februari 2021, sedangkan vaksin diterima sejak 27 Januari 2021 sebanyak 4.120 vial.
Dokter Ketut mengatakan vaksin covid-19 di daerah itu kemungkinan tidak mencapai 100% karena terbentur regulasi, antara lain jika ada nakes yang hamil tidak disuntik vaksin. “Jika nakes laki-lakinya banyak, itu lebih mengambarkan kesesuaian dengan regulasi,” jelasnya.
Menurutnya, jika pemerintah sudah merubah regulasi seperti membolehkan nakes yang hamil disuntik vaksin, pencapain vaksinasi akan mencapai 100%.
Adapun covid-19 di Alor mencapai 103 kasus, sebanyak 75 orang sembuh dan 23 orang masih dirawat dan menjalani isolasi mandiri, serta lima orang meninggal. Menurutnya, persediaan tempat tidur dan ruangan di rumah sakit untuk merawat pasien covid-19 cukup. Persediaan bed untuk pasien covid-19 di rumah sakit sekitar 10-15 persen. “Masyarakat di Alor semakin patuh terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.
Asisten I Setda Alor Ferdi Lahal mengatakan pelaksanaan vaksinasi masih berlangsung, dijadwalkan rampung akhir bulan ini. “Semua berjalan baik, penyimpanan vaksin juga baik,” katanya.
Menurutnya, masyarakat di Alor antusias dan berharap segera mendapat giliran untuk divaksin untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. (mi)
