Kupang – Adhitya Nasution berharap Nikodemus Rihi Heke -Yohanes Uli Kale yang saat ini memimpin Kabupaten Sabu Raijua, mampu membuat perubahan bagi masyarakat daerah itu.
Adhitya merupakan sosok penting yang mampu memberikan fakta-fakta soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sabu Raijua pada tahun 2020, sehingga MK memutuskan pemungutan suara ulang (PSU) di Sabu Raijua.
Menurut Nasution, perjuangannya dalam menangani kasus Pilkada Sabu Raijua sangat berat karena ia sadar, lawan-lawannya berasal dari partai besar.
“Yang pasti perjuangan yang berat, dan kita tahu kapasitas kita tidak sebagai siapa-siapa. Jadi pencapaian ini merupakan kepuasan tersendiri buat kita, sehingga tidak dapat dinilai dengan uang maupun apapun,” jelasnya.
Dia menjelaskan, dirinya sangat puas dengan bantuan hukum yang diberikan, dan memberikan sebuah kebanggaan, karena dapat mendampingi bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke. “Karena waktu itu ada tekanan dan gesekan dari pihak pendukung yang mencoba untuk mengintimidasi dan memecah belah kita. Tetapi itu kita berhasil lewati,” terangnya.
Dia menuyebut, dirnya sama sekali tidak sedang berkomitmen dengan bupati Sabu Raijua terkait bantuan hukum yang diberikan. Namun hanya semata membantu bupati saat persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tidak ada komitmen dengan bupati. Saya samasekali tidak harapkan apapun. Hanya membantu pak bupati di persidangan di MK,” ujar Nasution kepada wartawan di Aula Eltari Kupang, Kamis 16 September 2021.
Dia menyebut, ke depannya, jika bupati dan wakil bupati membutuhkan bantuan hukum, dirinya akan tetap memberikan dukungan kepada bupati, meskipun ia bukan merupakan orang Sabu Raijua.
“Manakala pak bupati membutuhkan konsultasi hukum, maka kami akan berikan dukungan sebisa mungkin. Apalagi Sabu merupakan kabupaten baru yang masih perlu perbaikan dan masukan,” jelasnya.
Dengan demikian, Nasution berharap kepada bupati wakil bupati Sabu Raijua untuk tidak menghianati perjuangan yang telah dilakukan sejauh ini, sejak dari MK sampai dilantik. “Jadi jangan sampai perjuangan itu ternoda dengan hal-hal yang berkaitan dengan hukum seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Saya minta untuk hindari itu,” tegasnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak akan mengintervensi semua kebijakan dari pemerintah. Namun jika terdapat kebijakan yang menyimpang, maka kami akan ingatkan mereka.
“Karena bagaimanapun juga, bupati dan wakil bupati yang akan membangun Sabu Raijua. Jadi kita harap ke depan bisa menciptakan perubahan di Kabupaten Sabu Raijua yang bersih,” tandasnya. (*/gma)