PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, (20/5), kembali mengecam Tiongkok atas merebaknya pandemi virus covid-19. Ia menyalahkan Beijing atas ‘pembunuhan massal di seluruh dunia’.
Cuitan Trump adalah retorika terbaru dari Gedung Putih. Trump membuat serangan terhadap Beijing sebagai pusat dari upaya pemilihan ulang November. “Itu karena ‘ketidakmampuan Tiongkok’, dan tidak ada yang lain, yang melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia ini,” ujar Trump.
Virus covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, Tiongkok, Desember lalu dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Hingga kini, virus covid-19 sudah menewaskan lebih dari 323.000 orang, menurut penghitungan terakhir, hingga memicu kerusakan ekonomi yang sangat besar.
Gedung Putih, tanpa menawarkan bukti sejauh ini, juga menyebut virus tersebut berasal dari laboratorium dan secara tidak sengaja bocor.
Trump mengatakan berulang kali akan membuat ancaman balasan, tapi tidak jelas, terhadap saingan utama ekonomi AS. Dia juga mengancam akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas apa yang dia katakan bias ke Tiongkok dan menutupi tingkat penyebaran virus covid-19.
Keretakan diplomatik kian intens bahkan setelah Trump merayakan gencatan senjata dalam perang dagangnya dengan Tiongkok, terutama saat banyak pujian datang bagi Xi Jinping.
Kemarahan juga merebak di Tiongkok. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian sebelumnya memprovokasi kemarahan Washington dengan mempromosikan teori konspirasi virus pertama kali dibawa ke Tiongkok oleh militer AS.
Selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Xi Jinping juga tampaknya menyerang Amerika Serikat. “Xi menekankan Tiongkok menentang tindakan yang mengganggu kerja sama antiepidemi internasional dan membahayakan upaya dunia dan terutama negara-negara berkembang dalam memerangi pandemi,” lapor kantor berita Xinhua.
“”Tiongkok bersedia untuk terus bekerja dengan komunitas internasional, termasuk Bangladesh, untuk mendukung peran kepemimpinan WHO, mempromosikan kerja sama pencegahan dan pengendalian bersama internasional, dan menjaga keamanan kesehatan masyarakat global,” kata Xi. (sumber: CNA/MI)