Surabaya – Indonesia kini memiliki dua Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau (Barge Mounted Power Plant/BMPP) berkapasitas 60 Mw
Peluncuran kapal pembangkit listrik ini dilakukan di area dry dock Semarang, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Selasa (30/4/2024) seperti dikutip dari siaran pers PT PAL. Kapal ini merupakan pesananaan PT PLN Indonesia Power.
Sedangkan peluncuran kapal pembangkit listrik terapung I yang juga berpasitas 60 Mw, dilakukan sejak April 2022 senilai Rp997 miliar.
Kepala Divisi Rekayasa Umum PT PAL Indonesia, Aris Suharyono mengatakan, BMPP Nusantara II ini merupakan pembangkit listrik terapung yang dikembangkan bersama antara PT PAL Indonesia dengan PT PLN Indonesia Power
“Suatu kehormatan bagi kami dapat berkesempatan melaksanakan pembangunan proyek strategis kelistrikan nasional serta mewujudkan kembali sinergi BUMN,” ujarnya.
BMPP Nusantara II-60MW merupakan salah satu amanat yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang telah dicanangkan oleh pemerintah. BMPP ini tercakup dalam suatu proyek RUPTL 150MW dan merupakan fase kedua dari 1 rangkaian BMPP yang terdiri dari 2 unit BMPP 60 MW dan 1 unit yang dapat memuat pasokan listrik hingga 30 MW.
Fardhian Windo mengatakan, melalui program pengadaan BMPP ini, nantinya diharapkan dapat membantu distribusi kelistrikan terutama di wilayah-wilayah 3T dan defisit bahkan area yang membutuhkan investment lebih di sektor elektrisitas.
“Kami juga menyampaikan terima kasih banyak kepada PT. PAL yang telah sangat berusaha keras untuk menyelesaikan proyek pengadaan rangkaian unit BMPP ini,” ujarnya.
Selain itu, unit BMPP ini juga didesain dengan 6 unit Dual Fuel Engine, dapat dioperasikan dengan mode BBM (diesel) atau mode Gas sertadilengkapi dengan sistem operasi otomatis sehingga dapat bekerja secara lebih optimal dengan biaya operasional yang lebih minim.
Pun unit BMPP Nusantara II memiliki desain yang cukup compact dan tingkat mobilitas yang tinggi; sehingga dapat bekerja dengan maksimal terutama alokasi penugasan di wilayah Kolaka, Sulawesi yang dikelilingi oleh perairan-perairan dangkal.
BMPP Nusantara II-60 MW ini juga direncanakan supaya dapat menjadi alat pengubah energi atau transistor energy project. (*/gma)