TKW asal Ende Dijual US$8.000 Dolar ke Suriah

  • Whatsapp
Ilustrasi: Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Foto: Web

Kupang–Agnes Ture, 19, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Bheramari, Kecamatan Nangapanda, Ende, Nusa Tenggara Timur menjadi korban perdagangan oknum perusahan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) di Damaskus, Suriah.

Laporan itu diperoleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dari seorang rekan Agnes yang bekerja di Hongkong, Jumat (6/9). Setelah menerima kabar tersebut, Josef minta bantuan KBRI di Damaskus serta menghubungi Agnes lewat telepon.

Kepada Josef, Agnes mengatakan ia tertipu seorang agen tenaga kerja bernama Norma di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Awalnya saya dijanjikan kerja di Turki, dibelikan tiket ke Surabaya dan selanjutnya pergi ke Bojonegoro untuk perpanjang paspor,” kata Agnes lewat telepon.

Saat bertolak dari Kupang ke Jakarta, Agnes dijanjikan uang saku sebesar Rp3 juta, namun hanya diberikan Rp1,5 juta. Selanjutnya agen tersebut membeli tiket atas nama Agnes rute Jakarta-Kolombo (Sri Lanka).

“Tiba di Kolombo, saya tidak ada tiket lagi. Saya telepon Norma dan selanjutnya disuruh telepon seseorang bernama Ali,” cerita Agnes.

Selanjutnya Ali mengirim tiket pesawat untuk Agnes, namun bukan rute yang tertera di tiket bukan tujuan Instambul, Turkir, melainkan tujuan Damaskus. “Saya tanya kok ke Damaskus, bukan ke Istambul, dan Dia bilang nanti kamu akan dijemput majikan di Damaskus,” ujarnya.

Setelah tiba di Bandara, Agnes baru sadar, ia telah dijual oleh Ali. Selanjutnya dia dijemput oleh seseorang dan menginap selama tiga malam, sebelum dia pergi ke kantor pemilik rumah tempat menginal untuk membicarkan gaji.

Setelah bekerja selama satu minggu, Agnes mengaku tidak bisa bertahan karena jam kerja nonstop hampir selama 24 jam yakni dari pagi hingga antara pukul 2-3 dini hari. “Saya tidak kuat dan minta majikan supaya pulang ke Indonesia, tetapi majikan minta ganti rugi karena dia sudah beli saya 8.000 dolar Amerika,” ujarnya.

Kepada Josef, Agnes juga menyampaikan keinginan rekannya yang bekerja di negara yang dilanda konflik bersenjata tersebut, agar segera kembali ke Tanah Air. “Bapak (Josef Nae Soi) tolong urus teman saya Rani,” kata Agnes. (mi )

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.