Timor Leste Tidak ingin Bergantung dari Migas Celah Timor

  • Whatsapp
Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kanan) bersama Wakil Menteri Perdagangan, Industri dan Lingkungan Hidup Timor Leste Felipe Pereira . Foto: Humas Pemprov NTT

Kupang–Wakil Menteri Perdagangan, Industri dan Lingkungan Hidup Timor Leste Felipe Pereira mengatakan negaranya tidak mungkin terus bergantung dari pendapatan dari migas di Celah Timor (Timor Gap).

“Pembangunan Timor Leste tidak hanya bergantung pada hasil minyak Celah Timor yang suatu saat pasti akan habis,” kata Plt Kepala Biro Humas Pemprov Nusa Tenggara Timur Nasir Abdullah kepada wartawan seusai mengikuti pertemuan Felipe bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Rabu (4/2).

Nasir mengatakan kedatangan Felipe ke Kupang untuk menjajaki bekerjasama sekaligus belajar mengenai deversifikasi ekonomi di bidang pertanian dan peternakan untuk diterapkan di negaranya. Pada kesempatan tersebut, Frans menawarkan program pemberdayaan masyarakat desa dan koperasi yang saat ini terus digencarkan di NTT.

“Timor Leste ingin menjalin kerjasama dengan NTT dalam hal-hal yang kecil,” ujarnya. Kedatangan Felipe itu juga bertujuan memperkuat jalinan persaudaraan antara NTT dan Timor Leste yang warganya masih memiliki hubungan kekeluargaan.

“NTT khususnya Pulau Timor dan Timor Leste adalah satu bangsa dengan dua negara. Ada pengaruh timbal balik terutama gerak pembangunan antara keduanya,” kata Nasir meniru ucapan Felipe.

Pada kesempatan tersebut Gubernru Frans Lebu Raya menyampaikan rencana pembukaan jalur penerbangan Kupang-Dili (pp) yang akan dilayani Pesawat Sriwijaya Air. Bandara El Tari Kupang sudah mengeluarkan izin kepada maskapai tersebut terbang ke Dili, Timor Leste, namun sampai saat ini belum ada izin dari Timor Leste.

Jalur penerbangan Sriwijaya Air mulai dari Jogjakarta-Denpasar-Kupang-Dili (pp). Selain itu, Frans juga menawarkan even olahraga balap sepeda antarnegara yang akan mulai dari Dili dan finis di Kupang.

Saat ini NTT telah memiliki even tetap balap sepeda yang mulai dari menempuh rute Atambua-Kupang sejauh 300 kilometer. Even dengan nama ‘Tour de Timor Indonesia’ ini menggelar balap perdana pada Desember 2015. (sumber: mi/palce)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.