Tidur Siang Terlalu Lama, Berpotensi Kena Penyakit Jantung

  • Whatsapp
Ilustrasi

PENELITI menemukan bahwa tidur siang terlalu lama berkaitan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan secara kolektif yang dikenal sebagai sindrom metabolik.

Sindrom metabolik mencakup kondisi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan kelebihan lemak di sekitar pinggang. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan adanya peningkatan risiko untuk terkena penyakit jantung dan diabetes.

Penelitian yang dilansir brilio.net dari Health, Jumat (15/4), ini didasarkan pada hasil analisis pada 21 studi yang mencakup total lebih dari 307.000 orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang tidur siang selama kurang dari 40 menit menurunkan risiko mengalami sindrom metabolik. Bahkan, mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit memiliki sedikit penurunan risiko untuk terkena penyakit jantung.

Namun kata penulis studi, ada kenaikan tajam dalam risiko pada mereka yang tidur siang lebih dari 40 menit. Misalnya, tidur siang lebih dari 90 menit berpotensi meningkatkan risiko sindrom metabolik sebanyak 50 persen. Selain itu, bukannya tubuh jadi segar, malahan kamu akan merasa lemas dan juga semakin mengantuk ketika terlalu lama tidur siang. Kalau udah gini, fokus dan konsentrasi kamu saat beraktivitas juga akan terganggu.

Kajian ini juga menemukan bahwa tidur siang selama lebih dari satu jam atau merasa sangat lelah di siang hari keduanya terkait dengan risiko 50 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes tipe 2. Tidur siang terlalu lama lebih dari satu jam bikin produksi insulin jadi terhambat. Akibatnya, gula darah di dalam tubuh jadi nggak terkontrol dan nggak tercerna dengan baik. Lama-kelamaan kalau tidur siang terlalu lama udah jadi kebiasaan, bisa memicu munculnya penyakit diabetes.

Namun demikian, penelitian ini baru sebatas menemukan hubungan antara faktor-faktor ini, dan nggak membuktikan bahwa kantuk yang berlebihan dan tidur lama di siang hari sebenarnya menyebabkan sindrom metabolik atau diabetes. Pasalnya temuan ini baru saja dipresentasikan tanggal 3 April di American College of Cardiology (ACC) pertemuan di Chicago. Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan biasanya dianggap awal sampai diterbitkan dalam jurnal per-review.

“Tidur siang merupakan hal yang lazim di seluruh dunia dan jadi komponen penting dari gaya hidup sehat selain makan makanan sehat dan olahraga. Tapi lewat penelitian yang menemukan hubungan antara tidur siang dan penyakit metabolik mungkin bisa menawarkan strategi baru dalam pengobatan, terutama karena penyakit metabolik terus mengalami peningkatan di seluruh dunia,” kata penulis studi Dr Tomohide Yamada, seorang diabetologist di Universitas Tokyo.

Dr Tomohide Yamada menambahkan bahwa tidur siang dengan waktu yang pendek mungkin memiliki efek menguntungkan pada kesehatan kita. Hanya saja kita belum tahu dengan pasti mekanisme yang bekerja dan pengaruhnya pada tubuh jika sampai tidur siang terlalu lama.

Sementara itu, National Sleep Foundation sendiri telah merekomendasikan untuk memiliki waktu tidur siang 20 sampai 30 menit untuk meningkatkan kewaspadaan. (dari brilio)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.