Denpasar – Telkomsel kembali menggelar NextDev Tahun ke-11, program impact incubator unggulan yang kini memasuki dekade keduanya dengan fokus utama pada AI-Powered Innovation Curriculum.
Program ini bertujuan mencetak technopreneurs muda yang mampu menciptakan solusi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
Manager Mobile Consumer GTM and Channel Partnership Region Bali Nusra, Herywanto, mengatakan penerapan AI menjadi fondasi utama dalam penyelenggaraan NextDev tahun ini, mulai dari tahap seleksi, pendampingan bisnis, hingga pengembangan solusi digital.
“NextDev bukan sekadar kompetisi startup, tetapi wadah kolaborasi bagi technopreneurs untuk mengasah kemampuan mengintegrasikan AI dalam produk digital mereka. Kami ingin melahirkan inovator yang menghadirkan solusi cerdas dan berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Herywanto.
Telkomsel, lanjutnya, berkomitmen memperkuat ekosistem digital nasional melalui inovasi berbasis data dan AI agar industri Indonesia semakin adaptif menghadapi perubahan teknologi global.
NextDev ke-11 menghadirkan sejumlah pembaruan, antara lain pendampingan ahli berbasis AI insight, konsultasi diagnostik cerdas, rujukan alumni untuk seleksi peserta, ekosistem kolaboratif lintas sektor, serta onsite coaching di kota-kota besar. Pendaftaran peserta dibuka hingga 7 November 2025 melalui tsel.id/11thnextdevregist.
Program ini terdiri atas tiga fase utama:
1. Scouting (September–Desember 2025) – Menjaring technopreneurs potensial melalui roadshow di Bandung, Makassar, Medan, dan Bali. Dari Bali, startup edutech berbasis AI, AsesAi, berhasil lolos ke tahap Top 18.
2. Academy (Januari–April 2026) – Fase inkubasi intensif selama empat bulan dengan kurikulum yang menekankan strategi bisnis dan penerapan AI.
3. Summit (April 2026) – Ajang puncak berisi pameran inovasi, konferensi teknologi, dan penyerahan penghargaan bagi technopreneurs terbaik.
Melalui NextDev ke-11, Telkomsel terus mendorong lahirnya technopreneurs visioner yang mampu menghadirkan solusi digital berbasis kecerdasan buatan untuk memperkuat transformasi ekonomi dan ekosistem digital Indonesia. (*/gma)
