Telat Dibawa ke RS, Anak di Sikka Meninggal akibat DBD

  • Whatsapp
Daur Ulang Nyamuk Aedes Aegypti/Foto: obatdemamberdarah.org

Maumere – Benedikta Naldiana More, 4, warga Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD), Rabu (12/1/2022).

Benedikta meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit (RS) untuk berobat. Anak tersebut baru dibawa ke rumah sakit dalam kondisi DBD grade II disertai Syok Hipovolemik.

Read More

Syok Hipovolemik ialah kondisi kegagalan sirkulasi akibat volume darah yang rendah sehingga jantung tidak dapat memompanya ke seluruh bagian tubuh. Adapun DBD grade II ialah gejala diatas disertai perdarahan spontan seperti bintik bintik merah di
kulit, mimisan, perdarah gusi, muntah darah atau berak hita

Manajer RSUD TC. Hillers Maumere, Avelinus Marianus mengatakan korban di bawa orang tua ke rumah sakit, Rabu (12/1) pagi. Benedikta sempat mendapat perawatan sebelum akhirnya meninggal dunia sekira pukul 21.00 Wita. “Anak itu sudah lima hari panas di rumah. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Tenaga kesehatan kita sudah berusaha untuk menyelamatkan,” ujar dia.

Ayah korban Laurensius Dao menuturkan anaknya mengalami gejala panas sejak Minggu (9/1) dan kondisinya sempat membaik setelah diberikan perawatan di rumah. Namun, pada Rabu (12/1), tubuh Benedikta kembali panas dan kemudian dibawa ke RSUD TC. Hillers Maumere.

“Ketika anak saya panas lagi, kami langsung bawah ke rumah sakit. Anak saya sempat dirawat. Karena trombosit turun, anak saya dipindahkan ke ICU dan meninggal dunia,” ujarna. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.