Kupang–Menko Maritim Luhut Panjaitan bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meninjau lahan pertambakan garam di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang, Senin (30/10).
Hadir pada kunjungan tersebut, Ketua Komisi V DPR Fary Francis, Kepala BPPT Unggul Priyanto dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Peninjauan itu untuk melihat langsung kegiatan petani garam di wilayah tersebut.
Kepada para petani garam tersebut, Luhut menyampaikan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas garam untuk mewujudkan program swasembada garam di Indonesia tersebut. Bahwa dengan teknologi yang ditawarkan pemerintah bisa menguntungkan petani garam.
“Kita mau bikin garam ini agar bisa menguntungkan rakyat juga. Jadi kita hitung dengan baik, cermat, supaya penerimaan ibu-ibu, bapak-bapak bagus,” ujarnya.
Menko Luhut juga meminta agar lahan tambak garam tersebut dirapikan lagi. Pasalnya, pihaknya akan terus mengembangkan lahan produksi garam yang di Kupang seluas 5.000 hektare, sehingga Indonesia tak lagi mengimpor garam. Saat ini luas tambak garam Bipolo 318 hektare.
“Jadi selain bisa membuka lapangan kerja, juga dapat meningkatkan penerimaan,” lanjutnya.
Menko Luhut mengingatkan agar investor tidak mengambil lahan petani garam, namun bekerja sama.
Selain itu, tak lupa pula Menko Luhut menyampaikan salam dari Presiden Jokowi kepada para petani garam yang ada di lokasi.
“Kemarin saya ketemu beliau, dan beliau akan datang kemari. Dan beliau juga menyampaikan salam kepada bapak-ibu sekalian petani garam di sini,” tambahnya. (*)