Toineke- Pada 17 Agustus 2023, Indonesia genap berusia 78 tahun. Usia yang cukup dewasa jika diukur dari umur manusia. Namun di usia yang tidak muda lagi itu, masih ada persoalan krusial soal kesejahteraan yang belum dinikmati rakyatnya.
Desa Toineke kecamatan Kualin di pesisir selatan kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menyajikan fakta yang menyedihkan soal perhatian pemerintah dalam membangun rakyatnya. Warga tiga dusun di desa itu hingga kini belum menikmati listrik yang sangat didambakan.
Agus Liu, warga dusun 3, Selasa (11/7) siang mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah. “Kami sudah usul minta listrik ke pemerintah sekitar tahun 2008, akhir masa jabatan pak Daniel Banunaek sebagai bupati. Jadi sudah tiga periode bupati tapi sampai sekarang belum dijawab,”ungkap Agus.
Ia menjelaskan usulan minta listrik saat itu ditandatangani oleh sekitar 130 keluarga yang diserahkan langsung oleh utusan warga kepada Buce Liu di rumahnya di Kota SoE . “Saya juga ikut waktu, kami sampaikan langsung ke pak Buce yang saat itu kami tahu beliau kepala PLN, beliau saat itu calon bupati juga,” tambah Agus.
Tak hanya usulan tertulis, usulan lisan pun pernah disampaikan ke Army Konay, saat berkunjung ke wilayah itu sebagai wakil bupati saat ini, namun harapan mereka menikmati listrik tak juga terwujud hingga saat ini.
Kata Agus, desa Toineke bukan seluruhnya belum terlayani listrik, karena rumah-rumah yang berada di pinggir jalan utama-selatan kabupaten TTS sudah ada jaringan, namun rumah ratusan keluarga yang tersebar di tiga dusun yang berada di jalur menuju pantai belum dijangkau jaringan listrik PLN.
Marten Talaen, aparat pemerintah desa setempat yang ditemui beberapa bulan lalu juga mengatakan hal yang sama.
Menurut Talaen, soal Listrik warga sudah menyampaikan usulan kolektif melalui pemerintah desa dan dilanjutkan ke PLN Kabupaten TTS beberapa tahun lalu, namun usulan itu belum membuahkan hasil. (jmb)