Kupang–Gunung Egon di perbatasan Kecamatan Matitara dan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (17/12) dilaporkan dalam status waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG) Bandung melaporkan selama 1-15 Desember terjadi 53 kali gempa vulkanik dalam di Gunung Egon. Selain itu 13 kali gempa tektonik lokal dan 43 kali gempa tektonik jauh.
Sesuai laporan PVMG, peningkatan aktivitas Gunung Egon sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir. “Sesuai analisis dan pengamatan kegempaan, status gunung Egon naik dari level normal ke waspada,. Terkait peningkatan status, warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah gunung guna menghindari gas beracun terutama di wilayah barat dan barat daya. “Gunung belum meletus, masih status waspada,” kata Joni, warga Maumere ketika dihubungi lewat telepon.
Warga juga diminta menghindari lembah dan sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung. Sementara sejumlah penduduk dikabarkan bermukim dalam area bahaya atau berjarak sekitar satu kilometer puncak gunung, juga diimbau waspada terhadap kemungkinan jatuhnya abu dan material lainnya.
Potensi bahaya yang mungkin terjadi saat ini seperti laporan PVMG Bandung ialah letusan freatik, hujan abu, dan lontaran batu atau pijar. Gunung Egon setinggi 1.703 meter di atas permukaan laut meletus terakhir pada 15 April 2008 dan berlanjut pada 20, 24, dan 28 April. (sumber: Media Indonesia/palce amalo)
