Soekarno jadi Nama Jalan di Turki, Mustafa Kemal Ataturk Diusulkan jadi Nama Jalan di Jakarta

  • Whatsapp
Rue Soekarno di Maroko. Sumber: theworldnews.net

Jakarta – Setelah Nama Presiden Pertama RI, Soekarno dijadiakan nama Jalan di Ankara, Turki, kini giliran Turki mengusulkan Mustafa Kemal Ataturk dijadiakan nama jalan di Jakarta. Nama Jalan ‘Ahmed Soekarno’ tersebut berada di depan kantor KBRI Ankara.

Sebelumnya nama Soekarno dijadikan nama jalan di beberapa negara yakni Masjid Biru di Rusia, Monumen Soekarno di Aljazair, Soekarno Park di Meksiko, Rue Soekarno (Jalan Soekarno) di Maroko, dan Jalan Ahmed Soekarno di Mesir. Pakistan memiliki dua lokasi dengan nama Soekarno, yakni Soekarno Chowk di Kota Peshawar dan Soekarno Bazar di Kota Lahore.

Pengusulan nama jalan Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta mendapatkan respon positif dari Caraka Muda Nusantara, komunitas diaspora anak muda Indonesia di Turki yang berpandangan moderat dan terbuka.

Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono pada Rabu (20/10/2021) di Ankara, Turki menjelaskan bahwa usulan pengubahan nama Jalan Ataturk ini merupakan respon positif atas permintaan Indonesia.

“Pemberian nama Jalan Ataturk di Jakarta yang diusulkan Kedubes Turki merupakan bentuk timbal balik setelah KBRI Ankara mengusulkan perubahan nama jalan di depan gedung kedutaan di Ankara menjadi Jalan Ahmet Soekarno”, ujarnya.

Wibisono kemudian mendukung inisiatif Kedutaan Besar RI di Ankara yang mengusulkan nama proklamator Indonesia tersebut sebagai nama jalan yang sebelumnya bernama Jalan Holland.

“Inisiatif yang dilakukan KBRI Ankara ini adalah salah satu bentuk high level diplomacy yang menjunjung tinggi nasionalisme Indonesia. Sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia jika nama Bung Karno diresmikan menjadi nama jalan di Ibukota Turki”.

Kemudian pengusulan pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta juga menunjukkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki.

“Mengapa nama Ataturk yang dipilih karena dia adalah pendiri republik Turki, seorang founding father yang setara dengan posisi Ir. Soekarno di Indonesia. Pengusulan ini menunjukkan prinsip resiprokal dan eratnya hubungan diplomatik kedua negara, status founding father diimbangi dengan posisi selevelnya”, kata Mahasiswa Doktoral Turkish National Police Academy tersebut.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Caraka Muda Nusantara, Muhammad Haykal menyatakan perkembangan positif dari hubungan kedua negara.

“Kami mengamati beberapa tahun terakhir intensitas hubungan Indonesia – Turki meningkat pesat, dimulai dari kerjasama antar berbagai institusi pendidikan tinggi , MoU business to business hingga government to government antara kedua negara”.

Mahasiswa Pascasarjana Marmara University juga tersebut menyatakan dukungannya terhadap hubungan diplomatik yang dibangun pemerintah Indonesia dan Turki.

“Hal ini mencapai puncak simbolisnya pada timbal balik penamaan jalan di ibukota kedua negara. Caraka Muda selalu mendukung langkah diplomatik antara pemerintah Indonesia dan Turki, khususnya terhadap KBRI Ankara dan KJRI Istanbul untuk terus berinovasi membawa terobosan bagi kemajuan hubungan kedua negara demokrasi muslim terbesar ini”, pungkasnya. (*/medcom/rilis)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.