Kupang – Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di wilayah Pulau Timor, Rote, Sabu dan Sumba, patut berbangga.
Pasalnya Founder Yayasan Timor Belajar, Serena Cosgrova Francis berhasil memperjuangkan 3.000 kuota beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi siswa SMP dan SMA hingga mahasiswa.
Hal itu disampaikan Serena dalam Kegiatan Kopdar Edisi 1 bertajuk ‘Ba’omong Akses Beasiswa Bersama Serena Francis’ di Restoran Nekamese Kupang, Sabtu (14/10/2023) malam. “Pada September baru-baru ini, kami mendapatkan kuota 3.000 beasiswa dan sudah disebarkan ke kabupaten di NTT, tetapi tidak banyak di Kota Kupang karena memang fokus dari timor belajar ini adalah akses pendidikan di kabupaten dan daerah terpencil,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri puluhan orang terdiri dari para kepala sekolah dan perwakilan orang tua siswa, serta sejumlah calon anggota legislatif dari Partai Gerindra antara lan Isodorus Lilijawa, calon anggota DPRD Kota Kupang
Menurut Serena, nama-nama siswa yang telah diserahkan oleh kepala sekolah ke Timor Belajar, sedang dalam proses verifikasi di kementerian.
“Kita berharap dalam waktu satu atau dua bulan, siswa bisa mendapatkan beasiswa tersebut da bisa dimanfaatkan dengan baik. Harus dimanfaatkan betul-betul untuk pendidikan,” tandas Serena yang juga Calon anggota RI dapil NTT 2 Partai Gerindra tersebut.
Menurutnya, Timor Belajar diberikan kuota beasiswa karena memiliki akses yang baik di Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat ini, Serena juga sedang memperjuangkan beasiswa bagi anak-anak panti asuhan agar mereka dapat bersekolah dengan baik.
Kepala SMP Negeri 11, Naimata, Kupang, Warmansyah yang juga hadir bersama sejumlah guru pada pertemuan ini menyebutkan mengapresiasi perjuangan Serena agar anak-anak di NTT memperoleh beasiswa pendidikan, kendati bukan anggota DPR. “Profisiat bagi Serena meskipun belum masuk dalam sistem (menjadi anggota DPR) tetapi sudah memperjuangkan 3.000 beasiswa,” kata Warmansyah.
Warmansyah mengaku sangat antusias saat dihubungi mengenai beasiswa tersebut. “Sebagai kepala sekolah, saya sangat senang,” ujarnya.
Menurutnya, dari 927 siswa SMP 11 Naimata, sekitar 70-80% siswa berasal dari keluarga berpendapatan rendah. Namun,hanya 222 orang yang bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa karena berbagai alasan. ”
Program Literasi
Pada kesempatan tersebut, Warmansyah juga menyingung soal Indonesia yang sedang darurat literasi. “Sekolah kami ada perpustakaan, di sana banyak buku paket. Mungkin kami bisa mendapatkan buku literasi untuk melatih anak-anak membaca dan memahami isi bacaan. Timor belajar bisa combine kegiatan olahraga dan pendidikan dengan literasi,” ujarnya.
Menangapi hal itu, Serena menyebutkan Timor Belajar sedang menjalin kerjasama dengan jaringan yang ada di DPR RI dan Kementerian Pendidikan. Timor Belajar akan melakukan pendataan untuk selanjutnya menyalurkan buku-buku ke sekolah-sekolah.
Meskipun fokus Timor Belajar ke daerah terpencil, lanjutnya, tetapi sekolah di Kota Kupang tetap mendapat bagian dari program literasi ini.
Kegiatan ini diisi dengan testimoni dari Yulianus Dasi Cardoso, mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik Undana yang memperoleh KIP Kuliah atas perjuangan Yayasan Timor Belajar. Kegiatn ini ditutup dengan penyerahan bola kepada para guru dan kepala sekolah. (*/gma)