Kupang–Serangan hama belalang pada tanaman pertanian dan padang pengembalaan ternak di 18 desa di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai berkurang.
“Hama masih ada di padang, tetapi di lahan pertanian milik penduduk tidak ada lagi karena petani sudah selesai panen,” kata Bupati Sumba Timur Gideon Mbilijora, Senin (8/8).
Menurut Gideon, penanganan serangan hama masih berlangsung dari siang hingga malam. Serangan hama belalang pada tanama pertanian di daerah itu terjadi sejak Juni 2016 merusak tanaman pertanian seperti jagung dan padi.
Penanganan hama melibatkan seluruh instansi pemerintah daerah setempat bersama aparat keamanan, serta petugas dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT. Pada Juli lalu, pemerintah setempat menetapkan serangan kejadian luar biasa (KLB) karena areal serangan meluas hingga 18 desa di 6 kecamatan.
Gideon berharap serangan hama dapat diatasi secepatnya sehingga tidak mendatangkan persoalan baru pada musim tanam tahun ini, seperti gagal panen. Sementara itu petugas dari Kementerian Pertanian dijadwalkan memantau
serangan hama di desa-desa tersebut pada Selasa (8/8). “Petugas dari Kementerian Pertanian akan mengecek langsung ke lapangan untuk melihat kondisi serangan hama,” ujarnya. (sumber: media indonesa/palce)
Surabaya - Indonesia kini memiliki dua Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau (Barge Mounted Power Plant/BMPP)…
Mataram - PT PLN (Persero) menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Net-Zero Emission (NZE) di tahun…
Kupang - Dokter Meserasi Ataupah yang disapa dokter Mese mengawali langkah politiknya untuk mengikuti Pilkada…
Kupang - Kasus dugaan selingkuh yang melibatkan seorang ibu rumah tangga bernama Mama Sindi dengan…
Kupang - Bursa nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan bersaing…
Mataram - Kelompok Tani Budidaya Hortikultura binaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara…