Kupang—Lintasntt.com: Satu orang dilaporkan tewas dibunuh di Kampung Kodaka, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Jumat (4/4).
Korban bernama Martinus Bulu Geli adalah pegawai negeri sipil (PNS) Balai Pembibitan Ikan Karuni, Dinas Perikanan dan Kelautan setempat. Ia tewas terkena sabetan parang di bagian dada sepanjang 15 sentimeter (cm).
Penjabat Bupati Sumba Barat Daya Tony Umbu Zaza mengatakan kasus pembunuhan tersebut tidak terkait dengan persoalan pemilu kada. “Ia tewas dibunuh oleh saudaranya, dan motif pembunuhan ini sedang diselidiki polisi,” kata Dia.
Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Okto Riwu membenarkan tewasnya seorang warga di Sumba Barat Daya itu. Kasus ini terkait persoalan penebangan pohon jati yang memicu pertengkaran antara Martinus dengan seorang saudaranya yang berujung pembunuhan. “Sudah menjadi tradisi warga Sumba Barat Daya menyelesaikan masalah dengan kekerasan hingga pembunuhan,” katanya. (gba)
Kita harus mampu mengambil hikmah dari kejadian seperti halnya pembunuhan antara orang-orang yang bersaudara. Sudah tertulis bahwa orang-orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh, jangankan membunuh – membenci saja sudah sama dengan membunuh! Secara umum berdasarkan pengamatan dari segi social – economi, sudah dapat dimaklumi kalau NTT dan khususnya SUMBA (SBD) sebagai DAERAH TERTINGGAL, merupakan keadaan yang sangat BERESIKO TINGGI terhadap terjadinya berbagai tindakan kriminalitas. Tiada peristiwa didunia ini yang terjadi begitu saja oleh single factor, pasti ada mulple factors dibalik setiap kejadian dalam KEHIDUPAN MANUSIA. Saat ini secara umumnya di NTT sudah banyak yang berpendidikan, tetapi tidak ada jaminan untuk sanggup melakukan yang terbaik untuk SEMUA ORANG atau RAKYAT NTT. Akan berpulang pada SIKAP & KEBIASAAN HIDUP SEHARI-HARI. MUNGKIN LEBIH TEPAT KALAU DI KATAKAN SEJAUH MANA SIKAP “IMAN” YANG BENAR. KARENA BANYAK ORANG PANDAI BICARA MENGENAI KETUHAN (TERMASUK PARA THEOLOGI, PENDETA, PASTOR YANG DIKENAL SEBAGAI PELAYAN TUHAN), TETAPI PERILAKU TIDAK MENCERMINKAN SEBAGAI ORANG YANG SUNGGUH-SUNGGUH MENGASIHI TUHAN & SESAMANYA (PERSOALAN POLITIK TERBAWA SAMPAI KE RUMAH IBADA). SUDAH TERSURAT PADA AKHIR ZAMAN BUKAN ORANG SEMAKIN BAIK MELAINKAN SEMAKIN JAHAT …!!!
SAYA SANGAT SEPAKAT DENGAN NASEHAT & PERNYATAAN, almarhum ORANG TUA SAYA SENDIRI : YANG SERING MENGATAKAN BENAR BERPENDIDIKAN BAHKAN SARJANA LAGI, TETAPI KALAU TIDAK MEMILIKI “IMAN” ADALAH SIA-SIA. HAL INI SAYA TELAH BUKTIKAN MELALUI PENGALAMAN PRIBADI SELAMA MERANTAU SEKITAR 45 TAHUN LAMANYA SAMPAI SAAT INI dan BERKECIMPUNG DENGAN LINGKUNGAN KOMUNITAS MULTI INTERNATIONAL dan BELAJAR BANYAK TENTANG “HUMAN PROBLEM” YANG BERHUBUNGAN ERAT DENGAN ASPEK SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINDUNGAN LINGKUNGAN. ISU INI MERUPAKAN ISU YANG TAMPIL SEBAGAI “FIRST PRIORITY” (PRIORITAS UTAMA) DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS APA SAJA BAIK DI PEMERINTAHAN MAUPUN BUSINESS ATAU PERUSAHAAN. ITULAH MENGAPA MEMASUKI 2014 DENGAN MUNCUL SEORANG YANG BERKOMPETENSI SEBAGAI “LEADERSHIP EMERGING FUTURE” MERUPAKAN PENOMENAL TERHADAP PEMBAWA PERUBAHAN MENUJU INDONESIA BARU – INDONESIA GO INTERNATIONAL ……….!!!!!!!!!! PERLU DISADARI BAHWA APAPUN YANG KITA LAKUKAN PASTI MEMILIKI RESIKO, SEKARANG MENJADI PERSOALAN SUDAH SEJAUH MANA KITA MEMBANGUN SISTEM SEDEMIKIAN RUPA DENGAN FUNGSI KONROL YANG BERFUNGSI BAIK UNTUK MEMINIMAIS RESIKO ITU SENDIRI. KALAU ADA SIKAP-SIKAP & PERILAKUKAN YANG MANA TIDAK MENCERMINKN UPAYA PENGELOLAAN SISTEM YANG SEMAKIN BAIK; JANGAN PERNAH BERMIMPIN PERUBAHAN KEARAH YANG LEBIH AKAN TERCAPAI …………!!!!!!!!