Kupang—Ketua DPD Partai Golkar NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah menyentil Program Indonesia Pintar (PIP) ketika mendampingi Jonas Salean dalam kampanyenya di Kelurahan Oesapa Selatan, Selasa (10/1) malam.
Dihadapan sekitar 400 warga Oesapa Selatan, Medah meminta warga kota secara keseluruhan untuk tidak ikut-kutan melanggar sistem pengelolaan keuangan negara.
Dikatakan, APBN maupun APBD telah diatur dalam sebuah sistem, layaknya sistem yang mengatur negara ini. Demikian pula, jika ada warga yang meminta bantuan kepada pemerintah maka harus mengikuti prosedur yang ada.
Medah mengaku sering melihat orang kampung yang taat prosedur, seperti ketika antri makan. “Saya sering di kampung dan jika ada pesta, mereka antri ambil makan, mereka tidak rau-rau saja,”demikian kata Medah lagi.
Oleh karenanya, Medah mengharapkan warga kota untuk tidak ikut-ikutan melawan sistem dalam pengelolaan keuangan daerah seperti yang dilakukan oknum tertentu yang seenaknya ingin mengelolah keuangan negara tanpa mengindahkan sistem dan aturan keuangan.
“Kita yang berpendidikan jangan ikut-ikutan, apalagi bapak ibu dilibatkan. Kalau ada yang begitu artinya bapak ibu diajar untuk melanggar sistem,”katanya.
Pada bagian lain kampanyenya, anggota DPD RI ini menyebut jika Jonas Salean merupakan figur yang cerdas dan pantas untuk dipertahankan memimpin kota ini. Kecerdasan Jonas Salean, kata Medah, karena dia pandai mengatur keuangan daerah dan memiliki inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat untuk membayar pajak daerah. “PAD sangat penting untuk membangun daerah ini,”ujarnya.
Dikatakan, kecerdasan Jonas Salean itu tak lepas dari pengalamannya sebagai birokrat sejak mudah. Karena pengalamannya itu, maka Jonas dinilai layak untuk menjadi pemimpin. “Pilihlah pemimpin yang berpengalaman, yang sudah terbukti,” katanya.
Selain itu, Medah juga memuji berbagai program pro rakyat yang dijalankan Jonas Salean selama memimpin kota ini. Berbagai program itu berjalan tak lepas dari kecerdasan seorang Jonas Salean. “Hanya orang cerdas saja yang bisa menghasilkan program seperti yang dijalankan Jonas,”katanya. (*)
